Terminal BBM Pertamina Hanya Rusak Ringan Akibat Gempa Donggala

Selain Terminal BBM, faslitas penyaluran LPG berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) di wilayah Palu juga ‎tidak mengalami kerusakan parah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Sep 2018, 18:42 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2018, 18:42 WIB
Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (persero) memastikan fasilitas penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liqufied Petroleum Gas (LPG) di Wilayah Donggala, Sulawesi Tengah, hanya mengalami kerusakan keci. Untuk diketahui,  gempa bumi dengan magnitudo 7,7 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018), pukul 17.02 WIB.

Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII, M Roby Hervindo‎, mengatakan bahwa gempa tersebut tidak membuat merusak yang berarti di Terminal BBM Donggala. Namun, dia belum bisa menjelaskan detail kerusakan karena keterbatasan komunikasi.

"Kami masih kesulitan komunikasi dengan unit di sana. Tapi berdasarkan informasi Terminal BBM ‎Donggala hanya sedikit mengalami kerusakan," kata Robi, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta,Jumat (29/9/2018).

Selain Terminal BBM, faslitas penyaluran LPG berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBBE) di wilayah Palu juga ‎tidak mengalami kerusakan parah. "SPBBE saat ini tidak ada kerusakan signifikan," tuturnya.

Meski begitu, Robu belum bisa memastikan dampak gempa terhadap penyaluran BBM di wilayah wilayah tersebut. Sebab ‎Terminal‎ BBM Donggala tidak melayani penyaluran saat malam hari.

‎"Donggala kalau malam tidak ada jadwal penyaluran, sehinga sampai saat ini belum diketahui jalur penyaluran terganggu atau tidak, tapi dipastikan tidak ada kerusakan yang berarti‎,"tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Gempa Donggala Tewaskan 1 Orang, 10 Lainnya Terluka

[Bintang] Gempa Malang Tidak Terkait dengan Gempa Lombok
Gempa berkekuatan 5,2 SR guncang Malang, Jawa Timur pada Rabu, 8 Agustus 2018. (Ilustrasi: iStockphoto)

 

Gempa yang terjadi di Donggala, Sulawesi Tengah, pada siang tadi mengakibatkan korban jiwa. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, satu orang meninggal dunia dan 10 lainnya terluka akibat gempa tersebut.

"Berdasarkan data sementara dari BPBD Kabupaten Donggala, tercatat satu orang meninggal dunia, 10 orang luka-luka, dan puluhan rumah rusak. Korban tertimpa oleh bangunan yang roboh," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jumat (28/9/2018).

Sutopo menjelaskan, BMKG telah memutakhirkan kejadian gempa yang semula Magnitudo 5,9 menjadi Magnitudo 6 dengan pusat gempa 2 km arah utara Kota Donggala pada kedalaman 10 km pada Jumat, 28 September 2018, pukul 14.00.00 WIB.

Sumber gempa berasal dari sesar Palu Koro. Berdasarkan analisis peta guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di daerah Donggala IV MMI, Palu III MMI, Poso II MMI). Gempa tidak berpotensi tsunami.

Posko BNPB telah mengkonfirmasi ke BPBD Kabupaten Donggala terkait dampak gempa. Gempa dirasakan di wilayah Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Parigi Moutong. Secara umum gempa dirasakan berintensitas sedang selama 2-10 detik. Gempa dirasakan beberapa kali karena adanya gempa susulan.

Gempa dirasakan sangat keras terjadi di Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala karena dekat dengan pusat gempa. Beberapa rumah roboh dan rusak akibat gempa. Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah.

"Evakuasi masih dilakukan oleh petugas. Pendataan dan penanganan darurat masih dilakukan" kata Sutopo.

Sutopo menambahkan, sebagian masyarakat masih berada di luar rumah. Mereka berada di tempat aman. Gempa susulan masih sering berlangsung.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya