Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Maret 2025. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui perubahan struktur kepemimpinan perusahaan.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menerangkan, sejak RUPS berlangsung, perseroan telah mengajukan permohonan kepada OJK untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), dan hasilnya kini telah diterbitkan.
Advertisement
Baca Juga
Di mana seluruh nama yang disepakati dalam RUPS, dinyatakan memenuhi syarat oleh OJK. Meski begitu, pergantian pengurus tetap akan dilakukan pada 1 Juni 2025, sesuai tanggal pengunduran diri Djohan Emir Setijoso dari posisinya sebagai Presiden Komisaris BCA.
Advertisement
"Kita sudah punya kepastian. Keputusan dari RUPS sudah ada, dan dari OJK juga sudah keluar persetujuannya. Jadi sesuai dengan pengunduran diri Pak Setijoso per 1 Juni, maka akan dilakukan proses pengalihan jabatan," kata Jahja kepada wartawan, dikutip Kamis (24/4/2025).
Djohan Emir Setijoso akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris pada 1 Juni 2025. Sementara itu, Jahja Setiaatmadja yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur akan beralih posisi menjadi Presiden Komisaris, dengan efektifitas yang menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai penggantinya, Gregory Hendra Lembong ditunjuk untuk mengisi posisi Presiden Direktur, sementara John Kosasih akan menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur. Selain itu, Hendra Tanumihardja juga ditunjuk untuk bergabung dalam jajaran direksi. Seluruh perubahan ini akan berlaku setelah mendapatkan persetujuan resmi dari regulator.
"Jadi saat ini saya masih menjabat sebagai Presiden Direktur, tapi saat pertemuan berikutnya, Pak Hendra yang akan mewakili BCA untuk presentasi kepada pers dan analis," imbuh Jahja, sembari mengucap perpisahan dari posisinya sebagai Presiden Direktur.
Profil Jahja, Dari Dirut jadi Komut
Jahja memperoleh gelar sarjana dalam bidang Akuntansi dari Universitas Indonesia (1982). Sejak 2011 sampai saat ini, Jahja masih menjabat sebagai Presiden Direktur BCA. Sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA (2005-2011) dengan tanggung jawab di antaranya di bidang bisnis Perbankan Cabang, Divisi Tresuri, Divisi Perbankan Internasional, dan kantor-kantor perwakilan di luar negeri.
Jahja menjabat sebagai Direktur BCA (1999-2005) serta memangku berbagai jabatan manajerial di BCA sejak tahun 1990. Sebelum bergabung dengan BCA, Jahja menjabat sebagai Direktur Keuangan pada perusahaan otomotif Indonesia terkemuka, PT Indomobil (1989-1990), serta memimpin sejumlah posisi strategis pada salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, PT Kalbe Farma (1980-1989) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Keuangan.
Jahja memulai karir di tahun 1979 sebagai akuntan pada kantor akuntan (Price Waterhouse). Selama masa karir, telah berpengalaman di berbagai bidang dan penugasan di antaranya change management, banking strategy, treasury, accounting & financial management, corporate banking, international banking, risk management serta digital banking.
Advertisement
Profil Gregory Hendra Lembong
Gregory Hendra Lembong memiliki pengalaman perbankan di Indonesia dan di luar negeri lebih dari 30 tahun. Hendra menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA sejak tahun 2022 hingga sekarang, bertanggung jawab atas Group Strategic Information Technology dan Group Operation Strategy & Development, serta menjalankan supervisi umum atas Direktur Keuangan & Perencanaan Perusahaan dan Direktur Transaksi Perbankan.
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur BCA yang bertanggung jawab atas Strategic Information Technology dan Enterprise Security. Selain itu juga memantau perkembangan PT Central Capital Ventura, entitas anak yang bergerak di bidang modal ventura, dan PT Bank Digital BCA (BCA Digital), entitas anak yang bergerak di bidang perbankan digital.
Sebelum bergabung dengan BCA, Gregory ditunjuk sebagai Chief Transformation Officer yang memimpin Program Transformasi & Strategi untuk seluruh unit atau fungsi di PT Bank CIMB Niaga Tbk Indonesia sejak bulan Januari 2019 sampai dengan Maret 2020; sebagai Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia (Juni 2018 sampai dengan Desember 2018);
Perjalanan Karier
Selanjutnya sebagai CEO Group of Transaction Banking CIMB Group Malaysia (Juli 2016 sampai dengan Desember 2018); Chief of Transaction Banking PT Bank CIMB Niaga Tbk (Agustus 2013 sampai dengan Desember 2018).
Kemudian sebagai Regional Head of Transaction Services (cash, liquidity, FX), Asia Pacific di J.P. Morgan Asia Pacific di Singapura (2010-2013); Global COO & Head of Business Development di Deutsche Bank London (2009-2010); dan berkarier di Citibank sejak tahun 1994 sampai dengan 2009 dengan memegang berbagai peran di bidang strategi & manajemen produk di Asia dan Eropa. Selama masa karir, Gregory telah berpengalaman di berbagai bidang dan penugasan.
Di antaranya, information technology, transformation strategy & implementation, transaction banking and services, global trade finance & corporate cash management business development, regional strategy & planning, dan product solution management. Mengutip laman resmi BCA, Gregory meraih gelar Bachelor of Science in Chemical Engineering dari University of Washington, dan Master of Science in Engineering Economic Systems dari Stanford University di Amerika Serikat.
Advertisement
