Kondisi Bandara di Sekitaran Palu Normal Pasca Gempa

Gempa di Sulawesi Tengah mengakibatkan Aerodrome Control Tower (ATC) di Bandara SIS Al-Jufri retak dan rusak.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Sep 2018, 09:16 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2018, 09:16 WIB
Penumpang di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah
Penumpang di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Sulawesi Tengah (Liputan6.com/ Dio Pratama)

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, melakukan pengecekan seluruh bandara di wilayah Sulawesi Tengah, pasca gempa bumi magnitudo 7,4 mengguncang wilayah tersebut.

‎Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, M Pramintohadi Sukarno mengaku telah menginstruksikan kepada seluruh jajarannya, untuk memeriksa fasilitas transportasi udara yang terdampak gempa, baik di Sulawesi Tengah, Gorontalo, maupun daerah sekitarnya.

‎"Saya telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran baik di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu, Gorontalo dan bandara-bandara sekitar untuk bergerak cepat," kata Pramintohadi, di Jakarta, Sabtu (29/9/2018).

‎Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,4 mengguncang wilayah Sulawesi Tengah terjadi Jumat (28/9/2018) Pukul 17.02 WIB. Gempa dengan kedalaman 10 km yang bersumber dari 80 km sebelah barat laut kota Palu. Gempa tersebut berdampak pada operasional penerbangan di Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu.

“Fasilitas Bandara di beberapa bandara sekitar baik sisi udara maupun sisi darat dalam keadaan baik dan dapat beroperasi normal," ungkap Pramintohadi.

Gempa di Sulawesi Tengah mengakibatkan Aerodrome Control Tower (ATC) di Bandara SIS Al-Jufri retak dan rusak. Untuk sementara operasional di Bandara ini ditutup sejak sore ini sampai dengan 24 jam ke depan.

“Sesuai Notam Nomor H0737/18 Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28 September 2018 pukul 19.26 WITA sampai dengan estimasi 29 September 2018 pukul 19.20 WITA karena terdampak gempa bumi,” jelas Pramintohadi.

Berdasarkan laporan Kepala Bandara di sekitar Palu masih dalam kondisi normal, bandara tersebut diantaranya:

1. Bandara Andi Jemma-Masamba

2. Bandara Lagaligo-Bua

3. Bandara Rampi

4. Bandara Bone

5. Bandara Tanjung Api-Ampana

6. Bandara Pongtiku-Tana Toraja

7. Bandara Haluoleo-Kendari

8. Bandara Kasiguncu-Poso

9. Bandara Pogogul-Buol

10. Bandara Sultan Bantilan- Toli Toli

11.Bandara Syukuran Aminuddin Amir

 

 

Kerusakan akibat gempa di Palu (Dok. BNPB)
Kerusakan akibat gempa di Palu (Dok. BNPB)

Meskipun demikian, Pramintohadi memerintahkan kepada jajarannya pada Unit Pelaksana Teknis Ditjen Perhubungan Udara, untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait dalam pengecekan fasilitas transportasi udara, agar tidak ada informasi yang terlewat.

Pramintohadi juga meminta,kepada seluruh stakeholder penerbangan di Palu dan daerah lain yang terhubung, untuk tetap memaksimalkan pelayanan kepada penumpang. Pelayanan penumpang di bandara harus tetap memperhatikan aspek keamanan dan kenyamanan sesuai aturan penerbangan sipil internasional dan nasional.

"Saya juga memerintahkan agar dalam mengecek fasilitas bandara kita selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait agar dapat saling memberi informasi yang fix dan tidak ada yang info yang terlewat dan tetap perhatikan aspek keamanan dan kenyamanan dalam pelayanan kepada penumpang,"tandasnya.

Kondisi Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara dan navigasi penerbangan pasca gempa donggala:

1. Bandara Andi Jemma-Masamba: Normal

2. Bandara Lagaligo-Bua: Normal

3. Bandara Rampi: Normal

4. Bandara Bone: Normal

5. Bandara Tanjung Api-Ampana: Normal

6. Bandara Pongtiku-Tana Toraja: Normal

7. Bandara Haluoleo-Kendari: Normal

8. Bandara Kasiguncu-Poso: Normal

9. Bandara Pogogul-Buol: Normal

10. Bandara Sultan Bantilan- Toli Toli: Normal

11.Bandara Syukuran Aminuddin Amir: Normal

 

Tonton Video Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya