Bos The Fed New York Ungkap Tantangan Kebijakan Moneter AS

The Federal Reserve (The Fed) optimistis pertumbuhan ekonomi AS masih dalam keadaan baik.

oleh Merdeka.com diperbarui 10 Okt 2018, 15:52 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2018, 15:52 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur The Fed NY John Williams di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018
Gubernur BI Perry Warjiyo dan Gubernur The Fed NY John Williams di Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018. Dok: BI

Liputan6.com, Nusa Dua - Presiden the Federal Reserve Bank (The Fed) of New York Central Banking, John C. Williams, mengatakan tantangan besar dalam kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) adalah menjaga keselamatan perbaikan ekonomi domestik dengan perekonomian global.

"Tantangan kebijakan moneter terpenting di Amerika Serikat saat ini adalah mempertahankan ekspansi ekonomi jangka panjang tanpa membiarkan risiko tumbuh yang pada akhirnya merusak kemakmuran ekonomi," kata dia dalam 'Joint Bank Indonesia-Federal Reserve Bank of New York Central Banking Forum', di Conrad Hotel, Bali, Rabu (10/10/2018).

Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk mendasarkan setiap kebijaksanaan moneter dengan data yang valid serta transparansi dalam mengkomunikasikan kebijakan tersebut.

Pihaknya pun akan melakukan pendekatan bertahap dalam kebijakan terkait tingkat bunga dan normalisasi. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan gejolak yang tidak diinginkan, terutama di pasar negara berkembang.

"Apa pun yang mungkin terjadi di masa depan, saya akan dipandu oleh mandat ganda kami, ketergantungan yang besar pada data, dan komitmen yang teguh terhadap transparansi. Pendekatan semacam itu, dalam pandangan saya, akan membantu mendukung kemakmuran baik di Amerika Serikat maupun di luar negeri," ujar dia.

Terkait ekonomi domestik, dia mengatakan, The Fed optimistis pertumbuhan ekonomi AS masih dalam keadaan baik. Hal ini tercermin dari angka penduduk yang bekerja dan harga-harga yang stabil.

Dia menuturkan, negeri Paman Sam itu prediksi produk domestik bruto (PDB) AS naik sekitar 3 persen pada 2018 dan 2,5 persen pada 2019.

Inflasi AS saat diperkirakan berada di kisaran 2 persen. Sejauh ini belum ada tanda-tanda adanya tekanan yang akan menimbulkan inflasi lebih tinggi. Selain itu, tingkat pengangguran diperkirakan turun ke level 3,5 persen. 

 "Ini (tingkat pengangguran) level terendah dalam waktu 50 tahun," ujar dia.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

 

 

Kebijakan The Fed Pertimbangkan Kondisi Ekonomi Global

Ilustrasi The Fed
Ilustrasi The Fed (Foto:Istimewa)

Sebelumnya, Presiden the Federal Reserve (the Fed) Bank of New York Central Banking, John C. Williams, mengatakan kebijakan moneter yang terjadi di Amerika Serikat (AS) tidak dapat terlepas dari pertimbangan atas dampaknya terhadap perekonomian global.

Dia menjelaskan dalam kondisi perekonomian dunia yang saling terkait, kebijakan moneter suatu negara, termasuk AS tidak dapat melepaskan diri dari akibatnya bagi ekonomi negara-negara lain.

"Dalam ekonomi global dan sistem keuangan global yang sangat saling terkait, perkembangan internasional mempengaruhi ekonomi AS, dan tindakan kebijakan kami pada gilirannya berdampak pada bagian dunia lainnya," kata dia dalam acara 'Joint Bank Indonesia-Federal Reserve Bank of New York Central Banking Forum', di Hotel Conrad, Bali, Rabu 10 Oktober 2018.

Oleh karena itu, pihaknya selalu memantau dan menganalisa perkembangan ekonomi dunia untuk melihat sejauh mana kebijakan moneter di AS memengaruhi ekonomi dunia dan ekonomi domestik.

"Pertimbangan-pertimbangan ini memainkan peran penting dalam pemikiran saya tentang prospek ekonomi dan jalur yang tepat untuk kebijakan moneter, serta cara terbaik kami mengkomunikasikan perspektif dan rencana kami," tutur dia.

Dia pun menekankan pentingnya komunikasi yang transparan antara otoritas moneter Amerika Serikatdengan negara lain, demikian pula sebaliknya. Komunikasi yang baik tentu membantu semua negara dalam menghadapi kondisi perekonomian global.

"Kami secara aktif terlibat dengan rekan-rekan internasional di berbagai forum, seperti hari ini. Pertukaran ini membantu kami memahami kondisi ekonomi dan keuangan yang memengaruhi wilayah kami masing-masing dan memberikan kesempatan untuk berbagi perspektif dan wawasan," ujar dia.

"Komunikasi efektif yang memberikan kejelasan dan perkiraan terhadap tindakan kebijakan kami merupakan komponen penting dari pembuatan kebijakan yang sukses," tambah dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya