Liputan6.com, New York - Sejumlah laporan menyebut Duta Besar Amerika Serikatuntuk PBB, Nikki Haley, mengundurkan diri dari jabatannya itu.
Situs berita dan informasi Axios, yang mengutip dua orang yang mengetahui langsung informasi tersebut, mengatakan, Selasa 9 Oktober 2018, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah menerima pengunduran diri Haley.
Baca Juga
VOA Indonesia yang dikutip Rabu (10/10/2018) menyebutkan, kendati demikian belum jelas kapan Haley akan secara resmi meninggalkan jabatannya itu.
Advertisement
Big announcement with my friend Ambassador Nikki Haley in the Oval Office at 10:30am.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 9, 2018
CNN dan The New York Times juga melaporkan pengunduran diri Haley tersebut. NBC News melaporkan, Haley mengungkapkan rencana pengunduran diri kepada para stafnya juga pada hari Selasa waktu setempat.
Ia dikabarkan sudah mendiskusikan pengunduran dirinya itu dengan Trump pekan lalu di Gedung Putih.
Haley sebelumnya dikenal sebagai pengecam keras Trump. Ketika ia ditunjuk sebagai utusan Amerika Serikat untuk badan dunia itu setelah keterpilihan Trump pada November 2016, penunjukkannya dipandang banyak pihak sebagai isyarat perdamaian.
* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.
Simak video pilihan berikut:
Sosok yang Jadi Sorotan
Haley, seorang pentolan Partai Republik dan juga mantan Gubernur South Carolina, bergabung dengan pemerintahan Trump pada 2017, hanya empat hari setelah Trump mulai menjabat sebagai presiden.
Putri imigran asal India ini mendukung perdagangan bebas dan perdagangan dunia. Ia menjadi sorotan internasional karena berbicara menentang bendera Konfiderasi setelah terjadinya pembantaian tahun 2015 di sebuah gereja masyarakat kulit hitam di Charleston.
Pada masa kampanye kepresidenan Trump, Haley sempat mengecam sikap blak-blakan Trump dan memperingatkan dampaknya bagi diplomasi Amerika. Ia bahkan mengisyaratkan bahwa kecencerungan Trump untuk mengecam para pengeritiknya bisa memicu perang dingin.
Advertisement