Railink Targetkan Waktu Tempuh Kereta Bandara Soetta Hanya 30 Menit

PT Railink terus berupaya untuk memperpendek waktu tempuh Kereta bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

oleh Septian Deny diperbarui 31 Okt 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2018, 18:00 WIB
Kereta Bandara Mulai Beroperasi
Rangkaian kereta Bandara Soekarno-Hatta yang mulai beroperasi memasuki peron stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (26/12). Pada 2 Januari, kereta bandara Soekarno Hatta akan diberlakukan tarif normal yaitu Rp 70.000. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Railink terus berupaya untuk memperpendek waktu tempuh Kereta bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Nantinya diharapkan waktu tempuh dari Stasiun Kereta Bandara BNI City Sudirman ke Bandara Soetta hanya sekitar 30 menit.

Direktur Utama Railink, Heru Kuswanto mengatakan, saat awal dioperasikan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Bandara Soetta dari BNI City sekitar 57 menit. Namun perlahan waktu tempuh tersebut dipangkas menjadi hanya 46 menit.

"Waktu tempuh 46 menit, kami juga belum puas. Waktu awal pengoperasian di Januari masih 57 menit. Kemudian pada 29 Maret kita perpendek jadi 46 menit," ujar dia di Stasiun Kereta Bandara BNI City, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Ke depan, lanjut Heru, pihaknya menargetkan waktu tempuh ini bisa kembali diperpendek menjadi hanya 30 menit. Hal ini tengah diupayakan Railink dengan PT KAI (Persero) sebagai induk dari perusahaan tersebut.

‎"Harapan kami masih bisa jadi sekitar 30 menit. Itu yang mau terus kita sasar. Itu nanti urusan kami dengan KAI karena kami kan juga anaknya, jadi kami ada pembagian tugas. Infrastruktur KAI yang bangun tinggal bagaimana peningkatan kecepatan. Ini sedang kita upayakan, tetapi nanti arahnya ke sana," jelas dia.

Menurut Heru, untuk ketepatan waktu, kereta bandara yang dioperasikan Railink telah mencapai 99 persen. Hal ini penting untuk terus dipertahankan mengingat salah satu alasan masyarakat memilih menggunakan kereta bandara yaitu soal ketepatan waktu sampai tujuan.

"Karena bagi pelanggan kami, waktu itu yang sangat berharga. Namun untuk bisa sampai ke sana, yaitu kepastian. Operasi KA kami baik di sini maupun di Medan sekitar 98-99 persen ketepatan waktunya. Ini yang perlu terus kita pertahankan karena memang itu yang kita jual. Di luar unsur lagi seperti kenyamanan dan lain-lain," tandas dia.

CEO KLY Puji Kereta Bandara

Bos Railink Perkenalkan Perfeq Rider kepada CEO KLY
Bos Railink Perkenalkan Perfeq Rider kepada CEO KLY. Dok: Septian Deny/Liputan6.com
Pekerjaan mengharuskan CEO KLY Network, Steve Christian bolak-balik melakukan perjalanan udara, bahkan dalam satu bulan dia bisa melakukan perjalanan lebih dari 4 kali. Sebab tempat tinggalnya berada di Bali sementara perusahaannya berpusat di Jakarta.
 
Hal tersebut otomatis membuat Steve kerap melakukan perjalanan menuju bandara, bahkan harus teeburu-buru karena takut ketinggalan pesawat.
 
Namun, kini Steve mengaku sudah menemukan solusi mengatasi kerumitan perjalanan menuju bandara yang selama ini selalu menjadi masalah setiap orang di mana tidak ada kepastian berapa lama waktu tempuh dengan kondisi lalu lintas Jakarta. Steve memilih Kereta Api (KA) Bandara sebagai moda transportasi dari dan ke bandara.
 
"Saya menganggap konsep kereta bandara ini salah satu invation yang terbesar buat Jakarta. Karena apa? karena biasanya saya dari sini (Jakarta) dari rumah saya daerah Setiabudi itu saya ke airport (bandara) saya bisa butuh waktu kalau saya lucky (beruntung) itu satu jam. Kalau saya enggak beruntung, bisa-bisa dua jam tiga jam belum sampai ke airport," kata Steve saat ditemui di Stasiun KA Bandara BNI City.
 
Dia mengungkapkan, KA Bandara sangat memudahkan dirinya dalam mengatur waktu keberangkatan. Di mana sebelumnya ketika hendak pergi ke bandara harus berangkat paling tidak dua jam sebelum keberangkatan pesawat.
 
"Kadang-kadang enggak enak juga kan dalam perjalanan kita khawatir wah saya udah beli tiket semuanya nih, telat. Jadi kita berangkat selalu lebih awal, dua jam lebih awal, dua jam setengah lebih awal," ungkapnya.
 
Padahal, lanjutnya, dia sudah biasa langsung memesan tiket pesawat untuk perjalana selama satu bulan.
 
"Saya khawatir setiap minggu saya sudah beli tiketnya terus telat ke bandaranya, hangus lah tiketnya. Apalagi saya biasanya pulang Jumat malam atau Jumat sore, traffic luar biasa beratnya," ujarnya.
 
Namun, dengan KA Bandara Steve mengaku menjadi lebih tenang sebab mendapat kepastian waktu. Baik waktu berangkat hingga lamanya waktu tempuh menuju bandara yang saat ini hanya 46 menit.
 
"Tapi dengan ini (KA Bandara), 46 menit saya sudah sampai di bandara, wah itu sesuatu yang luar biasa. Ini keajaiban di Jakarta, apa yang dulunya tertempuh dalam satu jam setengah atau tidak menentu, bisa dipastikan dalam 46 menit," tutupnya.
 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya