Liputan6.com, Seoul - Aktivisme sosial terbukti begitu kuat di DNA grup band BTS (Beyond the Scene/Bangtan Boys). Grup ini tidak hanya menyampaikan pidato positif di markas PBB di New York, melainkan mengumpulkan duit untuk UNICEF.
Dilansir dari South China Morning Post, proyek pengumpulan dana yang didukung BTS dan UNICEF Korea berhasil mendapatkan 1,6 won atau setara Rp 20,9 miliar (USD 1 = Rp 13). Proyek tersebut diadakan di Seoul pada 1 sampai 4 November lalu.
Advertisement
Baca Juga
Acara itu merupakan paduan perayaan setahun proyek LOVE MYSELF dari BTS yang merupakan bagian dari kampanye #ENDviolence UNICEF. Tema yang disorot adalah aktivitas global UNICEF dalam melawan penganiayaan terhadap anak.
Sekretaris jenderal UNICEF Korea Lee Ki Cheol mengaku terkesima mendengar pidato BTS di PBB pada September lalu. "Pada malam itu, saya berpapasan dengan diplomat yang mengatakan bahwa Korea telah membuat dua pencapaian selama 60 tahun terakhir: demokratisasi dan industrialisasi, dan menghasilkan BTS," ujar Lee.
Ia percaya kampanye yang diadakan BTS telah memberikan harapan dan pengaruh positif bagi banyak orang serta membantu reputasi negara mereka.
"Saya dapat sadar betapa kampanye BTS telah memberikan harapan dan pengaruh baik bagi orang-orang dan begitu besar hal itu meningkatkan prestise nasional," kata Lee.
Pada pidatonya di markas PBB, leader BTS Kim Nam Joon (Rap Monster) menyerukan para orang-orang untuk mencintai dan menerima diri mereka sendiri. Dan sejak akhir 2017, BTS sedang menikmati kejayaan di Amerika dan Eropa berkat proyek album trilogi LOVE YOURSELF.
Pidato RM BTS di Sidang Umum PBB Jadi Bahan Ujian Sekolah
Tak bisa dipungkiri, pidato RMÂ BTSÂ dalam Sidang Umum PBB ke-73 pada September lalu adalah sebuah momen bersejarah dalam industri K-Pop. Pasalnya, RM dkk adalah grup K-Pop pertama yang hadir dalam perhelatan akbar tersebut.
Rupanya, pencapaian BTS ini tak hanya diapresiasi kalangan industri musik saja. Sejumlah pendidik, bahkan menjadikan pidato BTS ini sebagai bahan ujian di sekolah.
Dilansir dari Soompi, tak hanya satu-dua guru saja yang melakukannya. Ada banyak contoh mengenai hal ini, yang beredar di media sosial.
Dalam ujian bahasa Inggris di sebuah SMA Korea, misalnya. Para murid diminta untuk menyusun sejumlah paragraf dari pidato RMÂ BTSÂ telah yang diacak, sehingga membentuk urutan yang benar. Tak hanya di SMA, pidato RM ini pun menjadi salah satu bahan tugas di sebuah SD.
Di tempat lain, seorang guru SMA Korea menuliskan kutipan pidato yang disampaikan oleh RM BTS tentang seruan untuk mencintai diri sendiri, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri dan belajar dari kesalahan.
Ia meminta murid untuk menonton video pidato tersebut, sebelum menghadapi tes di hari berikutnya. Yang menarik, fenomena ini ternyata tak hanya terjadi di Korea Selatan saja. Guru di Vietnam, Amerika Serikat, dan Singapura, juga turut memasukkan pidato RM BTS ke dalam materi yang mereka ajar.Â
Â
Advertisement