Tol Cikampek Macet Parah, Bisnis Logistik Rugi Rp 100 Miliar per Hari

Kemacetan yang terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek merugikan pelaku usaha logistik.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Nov 2018, 20:31 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 20:31 WIB
Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kemacetan yang terjadi di ruas tol Jakarta-Cikampek merugikan pelaku usaha logistik. Selain membuat biaya logistik meningkat, kemacetan ini juga menurunkan produktivitas pengiriman barang.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI), Zaldy Ilham Masita mengatakan, selama ini ruas tol Jakarta-Cikampek merupakan jalur utama logistik barang di Pulau Jawa, bahkan di Indonesia. Hal ini membuat jalur tersebut mempengaruhi cepat atau lambatnya pengiriman barang dari produsen ke konsumen.

"Dampaknya sangat parah. Kegiatan logistik banyak terganggu karena tol Cikampek adalah jalur utama logistik Indonesia, bukan hanya Jakarta atau Jawa Barat saja," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Akibat kemacetan yang parah, para pengusaha logistik bahkan sampai menolak jika ada pesanan antar barang yang harus melewati ruas tol tersebut.

"Rata-rata perusahaan truk langsung menolak kalau mendapat order yang lewat tol Cikampek. Mereka hanya melayani hanya konsumen yang sudah reguler saja," ungkap dia.

Zaldy memperkirakan, kerugian sektor usaha logistik akibat dari kemacetan tersebut mencapai Rp 100 miliar per hari. Kerugian ini bisa meningkat saat pada momen tertentu sehingga terjadi peningkatan barang yang harus dikirim melalui ruas tol ini. 

"Perkiraan saya kerugiannya sampai Rp 100 miliar per hari untuk biaya logistik, termasuk biaya inventory," tandas dia.

 

Proyek LRT dan Kereta Cepat Dihentikan Sementara

Tol Cikampek Macet Parah di Puncak Arus Mudik
Antrean kendaraan melintasi ruas Tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Rabu (13/6). Pada H-2 Lebaran, kepadatan di ruas tol Jakarta-Cikampek disebabkan karena penyempitan jalur, lantaran ada proyek pembangunan LRT dan Tol Elevated. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan menghentikan sementara dua pekerjaan proyek infrastruktur yaitu pembangunan jalur kereta cepat Jakarta Bandung oleh KCIC dan proyek pembangunan LRT Jabodebek di ruas tol Jakarta -Cikampek (Japek) KM 11 sampai dengan 17. Langkah tersebut diambil untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di tol Japek.

Adanya beberapa pembangunan Proyek Strategis Nasional di lintas Tol Jakarta - Cikampek seperti pembangunan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek, Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, dan LRT Jabodebek, berdampak pada meningkatnya kemacetan lalu-lintas di jalan tol tersebut.

"Kami akan minta LRT dan KCIC (kereta cepat) tidak dulu berkonstruksi di daerah kilometer 11 sampai kilometer 17. Jadi sementara ini tidak ada kegiatan di sana. Selain itu, kami juga akan mengevaluasi kegiatan Waskita Karya interchange di kilometer 24," kata Budi dalam keterangan tertulis, Rabu 21 November 2018.

Budi meminta penghentian pekerjaan proyek ini dilakukan dalam beberapa bulan ke depan atau jika dimungkinkan hingga jelang Lebaran tahun depan.

Terkait hal tersebut, BUdi mengimbau kepada pekerja proyek kereta cepat dan LRT untuk memindahkan pekerjaan di lokasi lain terlebih dahulu dan akan lebih mengutamakan pengerjaan tol Jakarta-Cikampek elevated yang saat ini progresnya telah mencapai 57,5 persen.

"Konstruksi kita akan hitung lagi kalau saya lihat paling tidak 3-4 bulan, untuk itu yang kita kasih prioritas proyek tol elevated, " ungkapnya.

BUdi meminta kepada PT Jasa Marga sebagai penanggungjawab pekerjaan proyek tol Jakarta-Cikampek elevated benar-benar menyusun rencana agar supaya pekerjaan ini tidak mengganggu lalu lintas.

Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani menyebut target penyelesaian pengerjaan proyek tol Jakarta-Cikampek elevated sangat ketat. Hal ini dikarenakan tol Trans Jawa tidak lama lagi akan segera dioperasikan.

"Tidak lama lagi trans jawa akan beroperasi tetapi ditahan di Jakarta-Cikampek karena Jakarta-Cikampek belum selesai. Oleh karena itu manfaatnya masih kurang optimal, sehingga dari Jakarta ke Surabaya itu masih tersendat hanya di Jakarta-Cikampek. Untuk itu kita ingin memaksimalkan supaya Trans Jawa ini bisa betul-betul bermanfaat optimal," ujar Desi.

Lanjutnya Desi mengimbau kepada masyarakat yang hendak melalui ruas tol Jakarta-Cikampek agar melakukan perjalanan pada siang hari. Hal ini mengingat window time (waktu) pengerjaan proyek di ruas tol tersebut adalah pada pukul 22.00 - 06.00 WIB. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya