Cadangan Devisa Naik, Sri Mulyani Tetap Waspadai Kondisi Global

Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa (cadev) Indonesia hingga akhir November 2018 sebesar USD 117,2 miliar.

oleh Merdeka.com diperbarui 07 Des 2018, 21:36 WIB
Diterbitkan 07 Des 2018, 21:36 WIB
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: am2018bali.go.id

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa (cadev) Indonesia hingga akhir November 2018 sebesar USD 117,2 miliar. Posisi ini meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang hanya USD 115,2 miliar.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, pihaknya masih akan terus mengamati kondisi yang terus terjadi termasuk pengaruh ekonomi global terhadap Indonesia. Saat ini memang ada sentimen positif yang membuat cadev naik yaitu aksi tutup buku korporasi.

"Kita akan terus melihat dinamika ini. Pada akhir tahun sebetulnya banyak juga, kalau dari global banyak sekali keputusan keputusan akan dibuat. Pada tingkat korporasi maupun policy," ujar Sri Mulyani di Kantornya, Jakarta, Jumat (7/12/2018).

"Jadi kita mengantisipasi kepada seluruh itu. Ada sentimen yang positif, terutama untuk korporasi yang ingin menutup buku pada tahun ini secara baik," sambungnya.

Sri Mulyani mengatakan, meskipun cadangan devisa naik pihaknya masih akan terus mengantisipasi perubahan yang ada. Sentimen positif harus dimanfaatkan dengan baik tapi tetap dengan antisipasi.

"Saya rasa kita akan tetap terus memperhatikan dan terus bereaksi secara berhati-hati terhadap perubahan yang ada. Kita manfaatkan sentimen positif, tapi pada saat yang sama tetap harus antisipatif," tutur dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut tidak ingin prediksi kondisi cadev ke depan. "Saya enggak mau spekulasi. Kita lihat saja. Faktor fundamental nya yang penting kita perkuat," ujar dia.

 

 

Reporter: Anggun P.Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

Cadangan Devisa Naik Jadi USD 117,2 Miliar pada November 2018

Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia Gratis, Ini Syaratnya
Karyawan menghitung uang kertas rupiah yang rusak di tempat penukaran uang rusak di Gedung Bank Indonessia, Jakarta (4/4). Selain itu BI juga meminta masyarakat agar menukarkan uang yang sudah tidak layar edar. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi cadangan devisa Indonesia tercatat USD 117,2 miliar pada akhir November 2018. Angka tersebut naik dibandingkan dengan akhir Oktober 2018 yang tercatat USD 115,2 miliar.

Dikutip Liputan6.com dari laporan BI, Jumat 7 Desember 2018, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Peningkatan cadangan devisa pada November 2018 terutama berasal dari penerimaan devisa migas, penarikan utang luar negeri (ULN) pemerintah, dan penerimaan devisa lainnya yang lebih besar dari kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya