Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat digaungkan sejak akhir Desember 2018, Maskapai Citilink Indonesia resmi meluncurkan fasilitas Free WiFi Onboard atau sambungan internet gratis di atas penerbangan, pada Rabu (16/1/2019).
Fasilitas Free WiFi Onboard ini diujicoba pada pesawat Citilink, dengan kode penerbangan QG 684 tujuan Jakarta-Denpasar. Penerbangan ini bertolak dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Ngurah Rai pada pukul 11.40 wib.
Baca Juga
Direktur Utama Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo mengatakan, Citilink merupakan maskapai digital pertama di Asia Pasifik yang menyediakan sambungan WiFi gratis di atas pesawat. Pelayanan ini disebutkannya dilakukan untuk mendukung kebutuhan kaum milenial yang seolah tak terpisahkan dengan kehadiran internet.
Advertisement
"Kita berusaha untuk memberikan kenyamanan pada pelanggan kita yang didominasi oleh kaum milenial berusia 25-29 tahun. Keinginannya yaitu berupa kenyamanan dan konektivitas," ujar dia di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (16/1/2019).
Dalam penyediaan konektivitas WiFi onboard ini, Citilink Indonesia bekerjasama dengan PT Mahata Aero Teknologi yang difasilitasi oleh Immarsat sebagai satelit dan Lufthansa technik untuk software dan hardware.
Demikian juga instalasi atas equipment WiFi ini dilakukan PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMF).
Â
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Mahata Aero Teknologi Muhamad Fitriansyah mengatakan, layanan internet gratis ini baru bisa digunakan penumpang setelah rambu sabuk pengaman mati sampai beberapa saat sebelum pesawat mendarat.
"Di situ baru boleh aktif pada saat sabuk pengaman off. Jadi sudah sekitar di atas 2 km. Sabuk pengaman off bisa connecting (ke akses WiFi), dan pas sudah mau landing itu juga layanannya kita stop," jelas dia.
Layanan free WiFi untuk penumpang pesawat tersebut dikenai batasan sebesar 50 megabyte (MB). Namun begitu, sambungnya, penumpang bisa meminta agar sambungan internetnya diperpanjang kembali tanpa bayar alias gratis.
"Ini kan free WiFi, jadi kita akan membatasi kuota. Untuk kuota pertama kemungkinan sebesar 50 MB. Tapi jangan khawatir, kalau nanti kuota itu habis kita bakal ada semacam business process model, dimana penumpang bisa menambah (kuota) lagi," tutur dia.