Liputan6.com, Jakarta - Gaung perusahaan Unicorn di Indonesia tampaknya tak hanya jadi isu menarik bagi netizen saja. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia pun rupanya tergiur untuk menjalin kerja sama dengan startup bernilai valuasi di atas USD 1 miliar.
Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia Peter van Zyl mengatakan, pihaknya kini tengah menghadapi persaingan di pasar asuransi nasional yang semakin kompetitif. Namun, ia yakin perusahaannya terus mampu bertahan.
"Saya pikir kita punya tolak ukur melawan pelaku industri lain yang berkutat di pasar yang sama. Tapi saya pikir Allianz melangkah di sektor pasar di bagian yang berbeda yang mengikuti kebutuhan konsumen," urainya kepada Liputan6.com di Allianz Tower, Jakarta, Jumat (22/2/2019).
Advertisement
Baca Juga
Untuk memperkuat asumsi tersebut, ia menambahkan, Allianz Utama Indonesia perlu menggandeng platform digital berstatus Unicorn, sehingga bisa memperkuat basis konsumen.
"Saya pikir kita butuh berkolaborasi dengan perusahaan Unicorn yang berkiprah di sektor asuransi. Semisal dengan digital platform yang bisa membangun ekosistem dengan segmen konsumen yang besar," jelasnya.
Adapun Peter menilai, pasar industri asuransi di Indonesia kini dalam kondisi sangat stabil. Meski memiliki banyak rival, namun ia menganggap kompetisi di pasar asuransi Tanah Air berjalan sehat.
"Saya pikir itu bagus, sehingga membuat kompetisi semakin relevan dan membuat perusahaan asuransi juga relevan dalam mengelola keberlanjutan bisnisnya. Itu kemudian membuat perseroan memahami apa kebutuhan konsumer," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tiket.com Siap Jadi Unicorn
Sebelumnya startup yang bergerak di industri travel dengan penjualan tiket yaitu Tiket.com bersiap akan menjadi salah satu unicorn di tahun ini. Unicorn adalah startup yang telah memiliki valuasi diatas USD 1 miliar atau setara dengan Rp 13,5 triliun. Saat ini Indonesia baru memiliki 4 unicorn yaitu Go-Jek, BukaLapak, Tokopedia dan Traveloka.
Co-Founder Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com, Gaery Undarsa mengatakan jika tidak ada kendala, tahun ini dipastikan perusahaannya akan naik tingkat dari perusahaan start up menjadi perusahaan unicorn.
"Didoakan saja (tahun ini). Harusnya si iya. Kalau sesuai dengan target kita ya sudah pasti, tapi anything can happen," ujarnya saat ditemui di Hotel Artotel, Jl Sunda, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2019).
Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada kendala untuk menuju ke arah peningkatan aset perusahaan ke tingkat unicorn. "(Kendalanya) itu cuma satu, orang harus transaksi di kita lebih banyak lagi," ujarnya sambil tertawa.Â
BACA JUGA
Gaery juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah yang saat ini sangat positif terhadap perkembangan startup. Menurutnya, hal ini juga didorong dari bukti perusahaan startupteknologi menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kalau kita sangat positif ya. I mean like (dibandingkan) 7-8 tahun yang lalu, sekarang sudah oke banget. Menurut saya si nothing to complain," ujarnya.
Dukungan positif bagi pertumbuhan dan perkembangan startup di Indonesia dinilai sangat berarti sebab hal itu secara tidak langsung ikut mendorong perekonomian ke arah lebih baik.
"kayaknya dari segi pemerintah juga sangat support, membuka tangan, membuka support juga dan mereka menganggap ini (startup) mendorong ekonomi Indonesia. jadi kita melihatnya kita sangat postif," tutupnya.
Advertisement