Kalahkan Apple, Saudi Aramco Jadi Perusahaan Paling Untung pada 2018

Dari laporan keuangan Saudi Aramco menunjukkan jadi perusahaan paling untung pada 2018.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Apr 2019, 15:06 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 15:06 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, New York - Saudi Aramco, merilis laporan keuangan untuk pertama kali. Dari laporan keuangan tersebut menunjukkan, perseroan paling menguntungkan di dunia.

Perusahaan minyak asal Arab Saudi itu menghasilkan laba USD 111 miliar atau sekitar Rp 1.581,07 triliun (asumsi kurs Rp 14.243 per dolar AS) pada 2018.

Kemudian pendapatan Aramco mencapai USD 355,9 miliar atau sekitar Rp 5.070,89 triliun dan kas senilai USD 48,8 miliar pada akhir 2018. Angka ini lebih besar dari utang USD 27 miliar atau sekitar Rp 384,64 triliun.

Adapun kinerja keuangan Aramco tersebut didukung oleh kenaikan harga minyak rata-rata 31 persen pada 2018 dibandingkan 2017.

Hal itu berdasarkan catatan dari lembaga pemeringkat internasional Moody’s. Moody’s melihat hal itu berdasarkan prospektus penawaran obligasi besar-besaran yang diharapkan Aramco untuk pembiayaan pembelian 70 persen Saudi Basic Industries Corporation.

Aramco berharap dapat membeli saham itu di perusahaan petrokimia milik negara itu senilai USD 69,1 miliar atau sekitar Rp 984,55 triliun.

Laporan keuangan tersebut merupakan pengungkapan publik pertama dari laporan keuangan Saudi Aramco yang dalam beberapa dekade dimiliki pemerintah Arab Saudi.

 

 

Dibandingkan Perusahaan Lain

20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Mengutip laman CNN Money, Selasa (2/4/2019), bila dibandingkan dengan Apple, perusahaan publik paling menguntungkan di dunia, menghasilkan laba USD 59,8 miliar atau sekitar Rp 851,75 triliun pada 2018. Angka tersebut setengah dari Aramco.

Kemudian ExxonMobil, perusahaan minyak terbesar AS menghasilkan USD 20,8 miliar atau sekitar Rp 296,30 triliun.

Selain itu, Royal Dutch Shell, perusahaan minyak dengan kepemilikan publik terbesar menghasilkan laba USD 23,4 miliar atau sekitar Rp 333,34 triliun.

Aramco berencana melepas saham kepada publik pada 2018. Arab Saudi dikabarkan mengincar dana USD 100 miliar dalam penawaran saham perdana. Dalam penawaran saham perdana itu juga akan membuat perusahaan memiliki kapitalisasi atau nilai perusahaan USD 2 triliun.

Angka ini dua kali lipat dari Microsoft dengan kapitalisasi pasar USD 904,8 miliar. Meski demikian, penawaran saham perdana Aramco belum juga terjadi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya