Perluas Pasar Global, Sarinah Incar Arab Saudi dan Afrika Selatan

Produk lokal semakin mendunia di tangan PT Sarinah (Persero).

oleh Athika Rahma diperbarui 19 Mar 2019, 14:30 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 14:30 WIB
(Foto: Liputan6.com/Athika R)
PT Sarinah targetkan kerja sama dengan Afrika Selatan dan Saudi Arabia untuk perluas pasar dan meningkatkan ekspor. (Foto:Liputan6.com/Athika R)

Liputan6.com, Jakarta - Produk lokal semakin mendunia di tangan PT Sarinah (Persero). Pada 2019, BUMN sektor ritel produk lokal ini targetkan kerja sama dengan Afrika Selatan dan Saudi Arabia untuk perluas pasar dan meningkatkan ekspor.

Direktur Ritel PT Sarinah, Lies Permana Lestari menyatakan, saat ini Sarinah menjalin kerja sama internasional dengan negara di Asia Tenggara seperti Singapura. Lies menambahkan, Afrika dan Arab Saudi menjadi negara yang potensial untuk ekspor.

"Sekarang kita sudah kerja sama dengan Singapura dan beberapa negara lain di Asia Tenggara, lalu Afrika Selatan kita akan bidik itu karena potensinya bagus sekali, tapi masih penjajakan. Lalu Saudi (Arabia) juga masih penjajakan," ujar Lies di Gedung Sarinah Departemen Store, Selasa (19/03/2019).

Potensi ekspor Indonesia di industri tekstil memang sangat besar. Bahkan, industri tekstil menyumbang 1,8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), menurut data Kementerian Perindustrian. Kesempatan ini akan dimanfaatkan oleh Sarinah, bukan hanya mengejar laba tapi mengenalkan budaya Indonesia ke dunia.

Hingga saat ini, PT Sarinah telah merangkul 1.200 UMKM yang fokus memproduksi wastra batik maupun tenun dan kerajinan khas Indonesia lainnya. Diharapkan jumlahnya akan terus bertambah guna melestarikan produk dan budaya Indonesia.

"Jumlah UMKM yang aktif saat ini ada sekitar 1.200, dan ada juga yang dari Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang mungkin jumlahnya bertambah," tambah Lies.

 

Kenalkan Tenun Asli Indonesia, Sarinah Gelar Pekan Lurik Indonesia

PT Sarinah (Persero) bekerja sama dengan Himpunan Wastraprema gelar Pekan Lurik Indonesia. Liputan6.com/Athika
PT Sarinah (Persero) bekerja sama dengan Himpunan Wastraprema gelar Pekan Lurik Indonesia. Liputan6.com/Athika

Sebelumnya, upaya melestarikan tenun lurik asli Indonesia, PT Sarinah (Persero) bekerja sama dengan Himpunan Wastraprema gelar Pekan Lurik Indonesia. Penyelenggaran pameran ini merupakan salah satu wujud kontribusi PT Sarinah untuk mendukung eksistensi UMKM kerajinan khas Indonesia.

Pekan Lurik Indonesia akan dibuka setiap hari dari tanggal 19 Maret hingga 31 Maret 2019, mulai pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB.

Direktur Ritel PT Sarinah, Lies Permana Lestari menyatakan acara ini merupakan bentuk dukungan Sarinah untuk melestarikan warisan Indonesia.

"Indonesia itu kurangnya satu, punya segalanya. Karena punya segalanya, jadi bingung apa yang harus dilestarikan. Lurik adalah salah satu bentuk warisannya, oleh karenanya kita jaga dan kenalkan ke masyarakat luas lewat pameran ini," pungkas Lies di Gedung Sarinah Departemen Store, Selasa 19 Maret 2019.

Lurik adalah salah satu wastra tertua sebelum batik dikenal yang berasal dari Jawa Tengah (Jogja dan Solo).

Pameran utamanya akan memperlihatkan koleksi kain lurik berumur puluhan tahun dari Rumah Wastra Jo Eeda dan Museum Tekstil Jakarta.

Kemudian, akan ada pasar lurik, fashiow show lurik, workshop dan bincang-bincang wastra lurik dengan narasumber ahli wastra Indonesia.

Pameran ini juga mengundang Komunitas Museum, The Indonesan Heritage Society, Women International Club dan khalayak umum secara luas. Tidak ketinggalan akan ada bazar unik selama pekan lurik berlangsung.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya