Intip Tingkat Kemiskinan dan Gini Ratio Selama Pemerintahan Jokowi-JK

Pada debat pamungkas kali ini membahas tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan industri.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Apr 2019, 18:30 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 18:30 WIB
20161006-rakyat miskin-jakarta-FF5
Seorang ibu membawa anaknya mencari barang bekas dengan gerobak melintasi kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (6/10). Penduduk miskin di DKI Jakarta meningkat sebesar 15.630 orang atau meningkat 0,14% dari tahun sebelumnya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar debat capres dan cawapres pada Sabtu malam 13 April 2019. Debat pilpres kali ini merupakan debat pamungkas sebelum pemilihan umum (Pemilu) yang digelar pada 17 April 2019.

Pada debat pilpres kelima ini membahas tema ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan, investasi dan industri. Bila melihat dari tema kesejahteraan sosial, bagaimana tingkat kemiskinan di Indonesia bila dilihat dari periode 2011-2018?

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan cenderung dapat ditekan. Pada Maret 2011, jumlah penduduk miskin mencapai 30,12 juta jiwa atau sebesar 12,49 persen. Pada September 2011, jumlah penduduk miskin kembali turun menjadi 30,01 juta atau sebesar 12,36 persen.

Selanjutya pada Maret 2012, jumlah penduduk miskin mencapai 29,25 juta atau sebesar 11,96 persen dan September 2012, jumlah penduduk miskin mencapai 28,71 juta atau 11,66 persen.

Jumlah penduduk miskin juga berkurang menjadi 28,17 juta pada Maret 2013 atau sebesar 11,36 persen. Selanjutnya berkurang menjadi 28,61 juta atau 11,46 persen pada September 2013.

 

Selanjutnya

BPS Mencatat Angka Kemiskinan Menurun
Seorang anak berjalan di permukiman kolong tol kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/1). BPS mencatat persentase jumlah penduduk Indonesia miskin pada September 2018 sebesar 9,66 persen atau menurun 0,16 persen. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Pada Maret 2014, jumlah penduduk miskin susut menjadi 28,28 juta atau 11,25 persen. Selain itu, tren penurunan itu berlanjut pada September 2014 menjadi 27,73 juta atau 10,96 persen.

Berlanjut pada Maret 2015, jumlah penduduk miskin merosot menjadi 28,59 juta atau sebesar 11,22 persen.

Hal itu berlanjut pada September 2015 menjadi 28,51 juta atau 11,13 persen. Kemudian, jumlah penduduk miskin kembali merosot menjadi 28,01 juta atau sebesar 10,86 persen pada Maret 2016. Pada September 2016, jumlah penduduk miskin turun menjadi 27,76 juta atau sebesar 10,70 persen.

Pada Maret 2017, penduduk miskin merosot menjadi 27,77 juta atau sebesar 10,64 persen. September 2017, jumlah penduduk orang miskin menjadi 26,58 juta atau 10,12 persen.

Pada Maret 2018, jumlah penduduk orang miskin menjadi 25,95 juta atau sebesar 9,82 persen. Untuk pertama kali angka penduduk miskin dilihat dari persentase hanya satu digit.

Hal itu pun berlanjut pada September 2018, tingkat kemiskinan turun menjadi 25,67 juta atau 9,66 persen pada September 2018.

 

Perkembangan Gini Ratio

BPS Mencatat Angka Kemiskinan Menurun
Seorang warga memandikan anaknya di kamar mandi buatan yang berada di permukiman kolong tol kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/1). (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Lalu bagaimana perkembangan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia  yang diukur dari gini ratio sejak 2010 hingga 2018?

Berdasarkan data BPS, secara nasional gini ratio Indonesia selama periode 2010-September 2014 mengalami fluktuasi tetapi mulai Maret 2015 hingga September 2018 nilainya terus menurun. Kondisi ini menunjukkan, selama periode Maret 2015-September 2018 terjadi perbaikan pemerataan.

Berikut perkembangan gini ratio 2010-September 2018:

2010: 0,378 persen

Maret 2011: 0,410 persen

September 2011: 0,388 persen

Maret 2012: 0,410 persen

September 2012; 0,413 persen

Maret 2013: 0,413 persen

September 2013: 0,406 persen

 

Maret 2014-September 2018

BPS Mencatat Angka Kemiskinan Menurun
Warga beristirahat di permukiman kolong tol Tanjung Priok, Jakarta, (16/1). Dibandingkan Maret 2018 sebesar 9,82 persen dengan jumlah 25,67 juta orang dari sebelumnya 25,95 juta orang atau menurun sebanyak 275,2 ribu orang. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Maret 2014: 0,406 persen

September 2014: 0,414 persen

Maret 2015: 0,408 persen

September 2015: 0,402 persen

Maret 2016: 0,397 persen

September 2016: 0,394 persen

Maret 2017: 0,393 persen

September 2017: 0,391 persen

Maret 2018: 0,389 persen

September 2018: 0,384 persen

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya