Liputan6.com, Jakarta Guna mendukung produksi pangan di Garut, untuk itu Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Bendung Copong.
Seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Minggu (26/5/2019), bendungan ini dibangun untuk menaikkan dan mempertahankan tinggi muka air Sungai Cimanuk sehingga dapat dialirkan ke saluran irigasi sampai musim kemarau.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun jaringan irigasi primer sepanjang 13 kilometer (Km) dan merehabilitasi 3 km jaringan irigrasi primer yang ada.
Advertisement
Baca Juga
Nantinya, pembangunan bendung dan jaringan irigasi di Daerah Irigrasi Leuwigoonng ini akan mengairi areal sawah di 11 kecamatan di Garut seluas 5.313 hektare (ha).
Dengan adanya jaringan irigasi yang andal ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman petani Garut dari 176 persen saat ini, menjadi 250 persen. Artinya bisa menanam padi 2 kali dan 1 kali palawija.
Pasca banjir bandang yang terjadi di Kota dan Kabupaten Garut pada 2016 lalu, Kementerian PUPR telah melakukan normalisasi Sungai Cimanuk dan anak Sungai Cimanuk sepanjang 5 km.
Tidak hanya itu saja, Kementerian PUPR juga mendirikan tugu peringatan banjir bandang Sungai Cimanuk untuk mengenang dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga daerah aliran sungai. Dengan begitu, pemukiman yang berada di sekitar daerah aliran Sungai Cimanuk lebih aman dari ancaman banjir bandang.
Kementerian PUPR Pastikan Jalur Pantura Bebas Lubang Saat Mudik 2019
Selain mempersiapkan ruas tol untuk dioperasikan pada mudik Lebaran nanti, pemerintah juga melakukan perbaikan pada ruas-ruas jalan nasional non-tol untuk bisa digunakan oleh para pemudik. Salah satunya yaitu jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Sugiyartanto mengatakan, untuk jawa, jalur non-tol yang bisa digunakan oleh para pemudik nanti yaitu jalur Pantura, jalur Pantai Selatan (Pansela) dan jalur tengah.
Untuk Pantura sepanjang 1.341 kilometer (km) saat ini sudah siap digunakan atau mantap 97 persen. Menurut Sugiyartanto, di jalur ini memang masih terdapat lubang, namun ditargetkan lubang tersebut sudah diperbaikan sebelum H-10 Lebaran.
"Khusus di Jawa, di Pantura memang masih ada 1-2 lubang. Tetapi H-10 sudah beres semua," ujar di dalam Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Senin (20/5/2019).
Â
Advertisement
Jalur Lain
Untuk jalur Pansela, dari 1.405 km, sepanjang 981 km sudah siap digunakan atau mantap 83 persen. Masyarakat diharapkan juga bisa memanfaatkan jalur ini untuk mudik karena menawarkan keindahan alam di sepanjang perjalanan.
"Pansela ini kita sebut non-tol road toiurism karena banyak tempat pariwisata seperti Pangandaran, kemudian pantai selatan Yogyakarta," kata dia.
Selain dua ruas tersebut, masih ada pilihan jalur alternatif non-tol bagi para pemudik saat mudik Lebaran nanti, yaitu lintas tengah Jawa dengan panjang 1.197 km dengan kesiapan atau mantap 93 persen dan lintas selatan Jawa sepanjang 888 km dengan kemantapan 98 persen.
"Jadi selain mengurus tol, Binamarga juga mengurus jalur non-tol dari Jakarta menuju ke timur," tandas dia.