Liputan6.com, Jakarta - Film Aladdin yang sekarang lagi tayang di bioskop-bioskop Tanah Air ini ternyata tak cuma menarik disimak jalur ceritanya aja.
Memang apa lagi yang menarik? Kalau dicermati, film yang menampilkan Mena Massoud sebagai pemeran Aladdin dan Will Smith sebagai si oom jin juga menawarkan nilai-nilai penting soal keuangan.
Baca Juga
Jadi meskipun film ini dibintangi oleh para aktor dewasa, cerita Aladdin ini sangat aman ditonton oleh anak-anak. Jadi selain menghibur, film ini bakal banyak nilai positifnya bagi si kecil.
Advertisement
Artikel mengenai pelajaran mengatur keuangan dari Film Aladdin menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Jumat (31/5/2019):
1. 4 Pelajaran Finansial dari Film Aladdin, Apa Saja?
Masih ingat bagaimana ketika Aladdin dipaksa Jafar memasuki Cave of Wonder? Sebuah gua yang pintu masuknya berbentuk kepala macan dan menyimpan banyak harta karun.
Aladdin diperintahkan buat tak menyentuh barang-barang berharga di sana, kecuali lampu wasiat.
Sialnya adalah Abu malah tergoda mengambil batu permata berwarna merah yang bersinar. Alhasil, gua itupun runtuh dan lahar pun tersembur keluar. Untung saja mereka bisa menyelamatkan diri.
Adegan di film “Aladdin” ini mengajari kita agar tak mudah tergiur dalam segala bentuk investasi yang menjanjikan imbal hasil tinggi.
Baca artikel selengkapnya di sini
2. Kemenhub Cabut Kebijakan Ganjil-Genap Penyeberangan Merak-Bakauheni
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencabut kebijakan ganjil genap, untuk rute mudik Pelabuhan Merak- Bakauheni.
Hal ini dilakukan karena menyusul kebijakan diskon tarif angkutan penyeberangan 10 persen.
Direktur Transportasi Sarana Perhubungan Darat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Chandra Irawan mengatakan, pencabutan kebijakan ganjil genap tertuang dalam surat AP.201/1/13/DJPD/2019, berlaku mulai 30 Mei 2019.
"Ganjil genap itu dibatalkan. Dicabut dan tidak berlaku lagi. Jadi tanggal 30 sampai tanggal 2 tidak diberlakukan dengan surat baru, pencabutan, sekaligus pemberlakuan diferensiasi tarif untuk memberlakukan ini," kata Candra.
Baca artikel selengkapnya di sini
Advertisement
3. Harga Tiket Pesawat Masih Mahal, 3 Hal Ini Jadi Penyebabnya?
Harga tiket pesawat masih tinggi. Imbasnya, penumpang memilih moda transportasi lain dan beberapa bandara di Indonesia merugi karena jumlah penumpang yang menurun drastis.
"Jadi penurunan traffic sampai dengan Mei ini ya ke kita itu sekitar 15 hingga 20 persen penurunannya dibandingkan tahun lalu. Dampak terhadap finansial hitungan kita kemarin sampai dengan bulan Mei sekitar Rp 300 miliar dari awal tahun," kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Mengapa harga tiket pesawat masih mahal?