4 Pelajaran Finansial dari Film Aladdin, Apa Saja?

Tak cuma menarik secara visual dan jalan cerita, film Aladdin yang lagi tayang di bioskop punya nilai-nilai finansial yang bisa bikin kamu makin bijak sama keuanganmu.

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 29 Mei 2019, 21:01 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2019, 21:01 WIB
Poster Aladdin (Disney)
Poster Aladdin (Disney)

Liputan6.com, Jakarta - Film Aladdin yang sekarang lagi tayang di bioskop-bioskop Tanah Air ini ternyata tak cuma menarik disimak jalur ceritanya aja, lo. Memang apa lagi yang menarik? Kalau dicermati, film yang menampilkan Mena Massoud sebagai pemeran Aladdin dan Will Smith sebagai si oom jin juga menawarkan nilai-nilai penting soal keuangan, lo.

Jadi meskipun film ini dibintangi oleh para aktor dewasa, cerita Aladdin ini sangat aman ditonton oleh anak-anak. Jadi selain menghibur, film ini bakal banyak nilai positifnya bagi si kecil.

Sejatinya artikel ini sifatnya agak-agak spoiler terhadap film “Aladdin” yang tengah tayang di bioskop. Tapi MoneySmart yakin sebagian besar dari kamu mungkin pernah nonton Aladdin versi kartun yang dirilis tahun 1992 dong. Nah, ceritanya juga tak jauh beda kok.

Penasaran sama pelajaran finansial yang ada di balik cerita Aladdin? Yuk, simak ulasannya di bawah sini.

1. Jangan mudah tergoda dengan iming-iming keuntungan tinggi tanpa melihat risiko

Aladdin and His Monkey
Dalam perjalanannya, Aladdin juga akan selalu ditemani oleh monyetnya yang bertopi. Tampak Aladdin sedang memegang lampu ajaib di tangannya bersama monyet yang memperlihatkan sebuah kalung emas. (Liputan6.com/IG/disneyaladdin)

Masih ingat bagaimana ketika Aladdin dipaksa Jafar memasuki Cave of Wonder? Sebuah gua yang pintu masuknya berbentuk kepala macan dan menyimpan banyak harta karun.

Aladdin diperintahkan buat tak menyentuh barang-barang berharga di sana, kecuali lampu wasiat.

Sialnya adalah Abu malah tergoda mengambil batu permata berwarna merah yang bersinar. Alhasil, gua itupun runtuh dan lahar pun tersembur keluar. Untung saja mereka bisa menyelamatkan diri.

Adegan di film “Aladdin” ini mengajari kita agar tak mudah tergiur dalam segala bentuk investasi yang menjanjikan imbal hasil tinggi. Kalau memang investasinya bodong, kita sendiri yang dirugikan nantinya.

2. Jadilah dirimu sendiri, jangan pansos dan “fake”

Film Aladdin
Film Aladdin (eonline.com)

Kisah percintaan Aladdin dan Jasmine sejatinya mengajari kita tentang pentingnya menjadi diri sendiri. Terlepas dari apapun latar belakang status ekonomi kita, kaya atau miskin.

Dalam film ini, Aladdin diceritakan juga tengah jatuh hati dengan Jasmine, sampai meminta tolong Jin agar mengubahnya jadi pangeran tajir. Padahal kalau dipikir-pikir, sejak pertama kali mengenal Aladdin sebagai warga miskin di Agrabah, Jasmine juga udah mulai kepincut karena sosoknya yang supel, cerdas, dan asik.

Ketika Aladdin berubah jadi Pangeran Ali, ia justru terlihat “fake” dan malu-maluin. Bisa dibilang Jasmine pun sempat merasa tak sehati pas pertama kali ketemu Pangeran Ali.

Sejatinya, kaya beneran itu beda sama “sekadar terlihat kaya.” Mereka yang cuma sekadar terlihat kaya atau panjat sosial (pansos), tak bakal pernah bisa jadi kaya beneran karena uangnya pasti habis buat membeli pernak-pernik agar terlihat kaya di depan orang. Bisa jadi barang-barang mahal yang ia beli dengan utang semua.

3. Kamu cuma punya tiga permintaan

Aladdin (Disney)
Aladdin (Disney)

Enaknya jadi Aladdin adalah ia memiliki lampu wasiat yang bisa mengeluarkan Jin demi mengabulkan permintaannya. Jin yang diperankan oleh Will Smith inipun siap mengabulkan tiga permintaan tak boleh lebih.

Permintaan itu ibarat sebuah peluang bisa jadi peluang usaha, peluang karier, dan lain sebagainya. Pada intinya, peluang itu sifatnya memang tak selalu ada alias terbatas. Oleh karena itu, manfaatkanlah dengan baik dan jangan disia-siakan.

4. Pertemanan jauh lebih berharga ketimbang harta

Aladdin and Genie
Mena Massoud sebagai pemeran Aladdin akan beradu peran dengan Will Smith yang memerankan jin. Aladdin bertemu dengan jin ini setelah mendapatkan lampu ajaib. (Liputan6.com/IG/disneyaladdin)

Di akhir cerita film “Aladdin”, Jin sempat menawarkan Aladdin permintaan buat jadi kaya beneran seumur hidupnya agar status ekonominya setara dengan Jasmine. Dia tentunya bisa lebih pede buat menikahi putri Sultan.

Namun Aladdin justru memilih buat membebaskan Jin ketimbang jadi kaya. Karena dia merasa, selama ini Jin sudah seperti temannya sendiri.

Dan pada kenyataannya, Aladdin tepat menikah dengan Jasmine bukan? Lihat aja kalau udah jodoh ya tak akan ke mana. Apapun status ekonomi kita, jangan pernah minder dan berhenti bermimpi buat sesuatu hal yang baik.

Itulah empat pelajaran finansial yang bisa kamu petik dari film “Aladdin” cukup berharga buat kehidupanmu. Buat yang belum nonton jangan sampai kehabisan ya, sayang sekali kalau sampai tak lihat aksi seru dan pesan dari film ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya