Menteri Baru Jokowi Harus Mampu Tekan Defisit Anggaran

Presiden Jokowi dinilai harus jeli dalam memilih menteri barunya untuk memimpin pada 2019-2024

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Jul 2019, 12:45 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2019, 12:45 WIB
KPU Tetapkan Jokowi-Ma’ruf Amin Sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih
Pasangan Presiden dan Wapres terpilih, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin berbincang pada Rapat Pleno Terbuka Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini tengah menyusun jajaran menteri yang akan masuk ke dalam kabinet baru untuk periode 2019-2024. Sementara orang nomor satu RI itu merancang nama, wacana perihal siapa saja yang bakal datang dan bertahan di dalam kabinet periode dua nanti terus bergulir.

Dalam kemelut itu, Ekonom Bank Permata Josua Pardede coba memberi masukan kepada Jokowi agar bisa memilih menteri dan pemerintahan yang mampu menjaga ketahanan perekonomian Indonesia, sehingga cukup tahan dalam menghadapi ancaman ketidakpastian perekonomian global.

"Tantangan perekonomian Indonesia dalam lima tahun mendatang masih akan muncul dari domestik dan eksternal. Dari internal, upaya perbaikan defisit transaksi berjalan secara struktural perlu dilanjutkan, mengingat isu perang dagang dan kebijakan proteksionisme pada perekonomian global akan menghambat kinerja ekspor," jelasnya kepada Liputan6.com, Sabtu (13/7/2019).

Selain itu, ia menambahkan, upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang selanjutnya akan meningkatkan produktivitas nasional juga perlu terus dilakukan Jokowi, agar daya saing industri nasional meningkat.

"Itu juga selanjutnya akan mendorong peningkatan konsumsi domestik dan investasi ke dalam negeri," ujar Josua.

 

Kerjasama Ekonomi Internasional

20161018-Ekspor Impor RI Melemah di Bulan September-Jakarta
Ratusan peti kemas di area JICT Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (18/10). Secara kumulatif, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Januari-September 2016, nilai ekspor sebesar US$ 104,36 miliar, turun 9,41% (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hal lain yang menurutnya wajib jadi sorotan yakni terkait peningkatan kerjasama ekonomi internasional. Dia menganggap itu perlu menjadi prioritas pemerintah dalam rangka mendorong investasi dan mendorong kinerja ekspor dalam lima tahun mendatang.

"Pada akhirnya, reformasi struktural, deregulasi kebijakan ekonomi dan percepatan perizinan harus dilakukan secara berkelanjutan agar iklim investasi Indonesia terus meningkat yang akan menentukan kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia," paparnya.

Di samping pembenahan regulasi, Josua juga turut mencermati beberapa menteri yang secara pencapaian di dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2019 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 perlu dipertahankan. Kendati begitu, ia masih enggan menyebut spesifikasi nama.

"Menteri-menteri yang seharusnya dipertahankan pemerintahan Jokowi ialah menteri-menteri yang mampu melakukan dalam koordinasi kebijakan antar kementerian, sehingga kebijakan antar kementerian bisa saling selaras dan mendorong efektivitas kebijakan tertentu," pungkas dia.

Jokowi Segera Umumkan Nama-Nama Menteri Kabinet Baru

Jokowi dan Ma'ruf Amin di Istana Merdeka, Jakata, Minggu (30/6/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
Jokowi dan Ma'ruf Amin di Istana Merdeka, Jakata, Minggu (30/6/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan segera mengumumkan nama-nama menteri yang akan mengisi kabinet kerja jilid II.

Hal itu ia sampaikan pada Pameran Kain dan Kerajinan Karya UMKM Bank Indonesia (BI) yakni Karya Kreatif Indonesia (KKI) di Jakarta Convention Centre (JCC).

"Kita sudah kantongi nama-namanya. Blueprint-nya sudah ada. Segera akan diumumkan," tuturnya di JCC, Jumat (12/7/2019).

Tak hanya itu, Jokowi mengungkapkan, pihaknya juga ingin mencari generasi muda dari kalangan partai politik (parpol) hingga profesional untuk menjadi menteri dalam kabinet kerja.

"Saya minta dari partai ada yang muda. Ada yang profesional juga. Kalau enggak ada partai kita cari sendiri dari profesional, profesional sekarang banyak," ujarnya.

Selain itu Jokowi juga menegaskan banyak sejumlah menteri yang saat ini masih menjabat akan lanjut pada periode Jokowi Jilid II.

"Menteri yang bertahan banyak. Ya nanti dilihatlah," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya