Liputan6.com, Jakarta PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terus mengucurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mendorong pemberdayaan pelaku UMKM di Indonesia. Selama periode Januari hingga Juni 2019, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 50,3 Triliun kepada lebih dari 2,4 juta debitur. Ini setara dengan 57,8% dari target penyaluran KUR BRI yang di breakdown oleh Pemerintah di tahun 2019 yakni sebesar Rp 86,97 Triliun.
Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto mengungkapkan bahwa KUR Mikro masih mendominasi penyaluran KUR BRI dimana penyalurannya telah mencapai Rp 44 Triliun. Sisanya yakni KUR Kecil mampu disalurkan sebesar Rp 6,1 Triliun dan KUR TKI sebesar Rp.92 Miliar.
Salah satu pendorong penyaluran KUR BRI yakni program Kewirausahaan Pertanian, dimana hingga saat ini Bank BRI telah memiliki 286 daerah binaan di seluruh Indonesia. Program kewirausahaan pertanian merupakan program yang bertujuan mendorong petani dengan skala ekonomi tertentu untuk berkelompok menjadi wirausaha baru melalui dukungan sarana prasarana modern. Program ini akan ditargetkan bisa mengerek nilai tambah bagi petani agar makin sejahtera.
Advertisement
Penyaluran KUR yang dilakukan oleh Bank BRI terbukti memiliki peranan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut merupakan hasil riset social finance dan sustainable finance tentang creating shared value (CSV) terhadap KUR dan Kupedes BRI. Riset ini dilakukan oleh Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia pada akhir tahun 2018 lalu.
Berdasarkan riset dengan metode kuantitatif yang dilakukan kepada 80.090 nasabah KUR dan 95.195 nasabah Kupedes BRI, menunjukkan bahwa nasabah menganggap penyaluran KUR dan Kupedes BRI memiliki peran dalam membantu nasabah untuk menciptakan shared value dari proses redefinisi produk dan pasar, serta dari proses perbaikan produktivitasnya.
Â
(*)