Juli 2019, Kunjungan Wisman Capai 1,45 Juta

BPS mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2019 mengalami kenaikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2019, 13:45 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2019, 13:45 WIB
Gunung Agung-Bandara Ngurah Rai
Calon penumpang menunggu keberangkatan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (30/11). Aktivitas kedatangan dan keberangkatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sudah beroperasi dengan normal. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni 2019 mengalami kenaikan. Selama sebulan, wisman yang melancong ke Indonesia sebanyak 1,45 juta kunjungan, atau naik sebesar 15,48 persen dibandingkan Mei yang tercatat hanya 1,26 juta orang.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan kenaikan ini juga terjadi apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Di mana pada Juni 2018 jumlah wisman mencapai 1,32 juta naik sebesar 9,94 persen.

"Wisman Juni 2019 naik sebesar 15,48 persen atau 1,45 juta orang dibanding bulan sebelumnya," kata Suhariyanto, di Kantornya, Jakarta, Senin (1/8/2019).

Suhariyanto mengatakan kenaikan jumlah wisman yang berkunjung pada Juni 2019 ini masuk melalui pintu udara sebanyak 832,19 ribu kunjungan, laut sebanyak 392,30 ribu kunjungan dan darat sebanyak 229,64 ribu kunjungan.

Jika dibandingkan pada bulan Mei 2019 ketiga jalur masuk wisman masing-masing mengalami kenaikan. Di mana melalui pintu masuk udara mengalami kenaikan sebesar 16,57 persen, pintu laut sebanyak 35,60 persen dan laut sebesar 6,34 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Secara Komulatif

Bandara Soetta Bakal Operasikan Terminal Berbiaya Murah
Bandara Soetta Bakal Operasikan Terminal Berbiaya Murah

Adapun secara kumulatif, Januari-Juni 2019, jumlah kunjungan wisman mengalami kenaikan mencapai 7,83 juta kunjungan. Jumlah ini naik sebesar 4,01 persen jika dibandingkan kunjungan wisman periode yang sama tahun sebelumnya yang berjumlah 7,53 juta kunjungan.

"Jumlah wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui jalur udara mencapai 4,52 juta kunjungan, jalur laut 2,11 juta kunjungan dan jalur darat sebesar 1,19 ribu kunjungan," pungkasnya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

KEIN: Undang Wisman, Indonesia Harus Tiru Prancis

Gunung Agung-Bandara Ngurah Rai
Layar daftar penerbangan terlihat di Terminal Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (30/11). Bandara tersebut kembali beroperasi terhitung pukul 15.00 WITA, Rabu (29/11). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia meleset cukup jauh. Boleh jadi terdapat beberapa kendala alami yang tak bisa kita hindari seperti bencana alam dan sejenisnya, tapi usaha yang serius menuju angka yang dituju haruslah dilandaskan pada konsentrasi dan fokus kebijakan yang jelas. Indonesia sangat bisa berkaca pada Prancis.

Dengan kata lain, Indonesia harus serius berguru pada sang juara seperti Prancis, untuk mengangkat pariwisata ke level dunia. Wisatawan asing berdatangan bukan karena keindahan alamnya saja, namun lebih karena kreativitas negaranya dalam membangun ekosistem pariwisata, mulai dari pembenahan aksesibilitas dan amenitas, pengemasan yang berkelas, sampai pada atraksi yang ikonik, yang dikembangkan dari beragam potensi yang mereka miliki.

"Lihat saja, World Tourism Organization mencatat, Prancis mampu menyedot wisman 86,9 juta pada 2017, jauh lebih banyak dibanding penduduknya sendiri," jelas Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) sekaligus Ketua Pokja Industri Pariwisata Nasional KEIN, Dony Oskaria, Jumat (28/6/2019).

Urutan selanjutnya dalam jajaran lima besar adalahSpanyol 81,8 juta, Amerika Serikat 76,9 juta, China 60,7 juta, dan Italia 58,3 juta. "Sementara kita, kunjungan wisman ke Indonesia hanya terealisasi 15,8 juta, dari target 17 juta pada 2018", ucap Dony.

Untuk mengatasi lambatnya pertumbuhan wisman ini, pemerintah harus benar-benar fokus mengembangkan destinasi. Pemerintah semestinya menetapkan destinasi prioritas berdasarkan kriteria yang terkait langsung dengan sektor kepariwisataan, yakni kesiapan ekosistem pariwisata di setiap kawasan.

Kawasan tersebut, misalnya adalah Jakarta, Bali, Bandung, Joglosemar, Bromo Tengger, Manado, dan lain-lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya