6,37 Juta Wisman Kunjungi Indonesia Selama Januari-Mei 2019

Banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia menjadi indikator baiknya sektor pariwisata.

oleh Komarudin diperbarui 04 Jul 2019, 07:04 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2019, 07:04 WIB
Pantai Nusa Dua Bali
Wisatawan asing berjalan di sekitar Pantai Nusa Dua, Bali setelah gempa bumi, Senin (6/8). Aktivitas pantai Nusa Dua Bali masih ramai wisatawan asing setelah adanya gempa 7 pada skala richter yang berpusat di Lombok NTB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor pariwisata Indonesia kian berkembang pesat. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Tanah Air. Selama Januari-Mei 2019, terdapat  6,37 juta wisman dari berbagai negara berkunjung ke Indonesia. Angka tersebut meningkat 2,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan meningkatnya jumlah wisman ke Indonesia indikator yang baik bagi sektor pariwisata. Arief  sangat optimistis hingga akhir 2019 jumlah kunjungan wisatawan bisa mencapai target 18 juta wisatawan. Hal itu lantaran jumlah wisman pada kuartal I/2019 telah melampaui angka psikologis 4 juta kunjungan.

“Sedangkan pada semester satu diperkirakan jumlah kunjungan akan berlipat menjadi 8 juta. Akhir tahun ini kami targetkan 18 juta. Lebih tinggi dari proyeksi Bank Indonesia yang menyebut 17,6 juta kunjungan wisman," kata Arief Yahya di Jakarta, Rabu, 3 Juli 2019. 

Menurut Arief, peningkatan jumlah wisman ke Tanah Air lebih karena didorong semakin membaiknya perekonomian global ditunjang dengan faktor promosi Wonderful Indonesia yang semakin gencar.

Sejumlah negara fokus pasar dan niche market terus dikembangkan sebagai kantong-kantong penyumbang wisman baru ke Indonesia. Untuk mengoptimalkan upaya pencapaian target wisman pada sisa bulan berikutnya Kemenpar bersama pelaku bisnis pariwisata akan melakukan 4 strategi utama yakni optimalisasi program cross border tourism; hot deals, tourism hub, dan low cost carrier terminal (LCCT).

“Kemenpar bersama industri pariwisata telah menyiapkan 9 strategi, namun kami akan terapkan 4 strategi utama tersebut untuk meningkatkan kunjungan wisman pada tahun ini,” kata Arief Yahya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pola Musiman

20161004-Kunjungan wisatawan asing ke indonesia meningkat-Jakarta
Pemandu wisata menjelaskan sejarah Kota Tua, Jakarta, kepada wisatawan asing yang tengah melakukan kunjungan, Kamis (6/10). BPS melaporkan, pada Agustus 2016 jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia tembus 1,03 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, naik turunnya jumlah wisman ke Indonesia lebih disebabkan oleh pola musiman. Ada indikasi penurunan jumlah wisman khusus pada Mei 2019. Hal itu teramati juga terjadi pada tahun-tahun sebelumnya di mana jumlah wisman juga terlihat mengalami penurunan pada Mei 2019.

"Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia pada Mei 2019 sejumlah 1,256 juta. Dilihat pattern-nya sama dengan tahun sebelumnya lebih karena seasonality yaitu bulan Ramadhan. Dan perlu diingat bahwa pada Mei 2019 Ramadannya hampir full," ujar Suhariyanto.

Jumlah wisman paling banyak tercatat berasal dari Malaysia yakni 1,2 juta kunjungan atau 20,48 persen dari total kunjungan pada Mei. Setelahnya, ada kunjungan wisman asal China yang tercatat masih cukup tinggi yakni 882,9 ribu kunjungan atau 13,86 persen dari total kunjungan.

Di luar Malaysia dan China, jumlah kunjungan wisman terbanyak berdasarkan negara asalnya berturut-turut adalah Singapura sebanyak 739,7 ribu kunjungan atau 11,61 persen; Timor Leste sebanyak 506,3 ribu kunjungan atau 7,95 persen; serta Australia sebanyak 483,9 ribu kunjungan atau 7,6 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya