BNI Kenalkan Layanan Perbankan Digital ke Pekerja Migran di Hong Kong

BNI menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang mendapatkan lisensi full branch di Hong Kong

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Agu 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 11:00 WIB
Layanan BNI. Dok BNI
Layanan BNI. Dok BNI

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkesempatan untuk memberikan layanan perbankan digital kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berada di Hong Kon. Saat ini, BNI menjadi satu-satunya bank asal Indonesia yang mendapatkan lisensi full branch di Hong Kong.

Layanan perbankan digital tersebut diperkenalkan dalam Acara Perayaan Menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia di Gallery Kantor BNI Cabang Hong Kong pada akhir pekan lalu.

Layanan perbankan digital yang dipasarkan BNI di Hong Kong tersebut merupakan layanan perbankan digital yang juga dipasarkan di Indonesia, sehingga telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo menuturkan, mayoritas nasabah BNI yang berada di Hong Kong menggunakan mesin ATM untuk melakukan transaksi tarik tunai dalam denominasi Hong Kong Dollar (HK$), pembayaran tagihan di Indonesia, dan transfer uang ke keluarga di Indonesia khususnya bagi para PMI.

“BNI juga telah memudahkan PMI untuk membuka rekening secara online melalui gadget. Setelah mendapatkan konfirmasi secara online, nasabah dapat mengunjungi outlet BNI terdekat di Hong Kong untuk mengambil buku tabungan, kartu ATM, dan mendapatkan panduan terkait aktivasi dan penggunaan BNI Mobile Banking, kata Rico dalam keterangannya, Rabu (7/8/2019).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kenalkan Mobile Banking

Kejutan Bunga Mawar dan Souvenir Untuk Nasabah BNI
Teller melayani nasabah dan memberikan bunga mawar dan souvenir kepada nasabah di Kantor Cabang BNI Tebet, Jakarta (5/7). Kegiatan tersebut merupakan rangkaian HUT ke 72 BNI. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Tidak berhenti sampai di situ, BNI juga memperkenalkan layanan BNI Mobile Banking yang tentunya dapat digunakan untuk melakukan transaksi transfer uang ke tanah air dengan tarif yang termurah sedunia.

Nasabah di Hong Kong tidak dikenakan biaya untuk transfer ke pemilik rekening BNI yang ada di Indonesia. Sedangkan, biaya transfer antar-bank hanya dikenakan HK$ 4. Tentunya tarif tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan tarif transfer uang di Hong Kong yang rata-rata mencapai HK$ 35.

Dengan demikian, PMI dapat bertransaksi lebih efisien dan fleksibel kapan dan di mana saja, tanpa harus menunggu hari libur untuk mendatangi outlet bank.

"BNI Hong Kong menggandeng 100 orang agen digital untuk menjangkau sekitar 150.000 PMI yang berada di Hong Kong. Sejak diimplementasikan pada bulan April 2019 lalu, BNI Hong Kong melayani rata rata 1.000 pembukaan rekening per bulannya,” ujar Rico.

 

Dukung Ekspor

20161025-Bea-Cukai-Kembangkan-ISRM-untuk-Pangkas-Dwelling-Time-Jakarta-IA
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (25/10). Kebijakan ISRM diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelayanan dan efektifitas pengawasan dalam proses ekspor-impor. (Liputan6.com/Immaniel Antonius)

Rico menambahkan, selain layanan transaksional, BNI Hong Kong juga fokus pada transaksi trade finance, khususnya dalam mendukung Ekspor Indonesia ke Hong Kong dan Tiongkok.

Per Juni 2019, BNI Hong Kong mencatat aset sebesar USD 1 miliar dengan laba mencapai USD 3,7 juta. “Pada acara tersebut, BNI juga mengundang lebih dari 200 PMI untuk hadir dan mengikuti lomba vlog dengan dibimbing oleh konten kreator Bayu Skak yang terkenal dengan dialek jawanya,” tutup Rico.

BNI telah beroperasi dengan lisensi penuh di Hong Kong sejak tahun 1963. Terletak di lokasi yang sangat strategis di Kota Hong Kong, BNI Hong Kong menawarkan berbagai variasi produk perbankan baik ritel dan komersial, dengan fokus terhadap bisnis yang berkaitan dengan Indonesia.

Di bidang ritel, BNI mendukung transaksi keuangan diaspora Indonesia termasuk keberadaan sekitar 150.000 PMI yang berada di Hong Kong dan sekitar 200.000 di Taiwan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya