Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti menyindir balik pihak-pihak yang berkata dirinya hanya sibuk menenggelamkan kapal dan membuat sektor perikanan loyo. Susi berkata pihak yang mengucapkan hal itu adalah orang yang kurang membaca atau lupa.
"KKP menterinya kerjanya nembakin kapal, jadi pendapatan PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) rendah. PNBP kita sebelum 2014, pemerintahan Joko Widodo, PNBP KKP ini cuman Rp 300 miliar. Mulai tahun kemarin sudah mencapai hampir Rp 1 triliun," ujar Menteri Susi pada jumpa pers, Senin (9/9/2019) di Kementerian KKP, Jakarta.
Susi pun menyebut menenggelamkan kapal hanya berlangsung singkat saja. Acaranya pun hanya setahun sekali dan Susi hanya meneriakan komando 1, 2, 3. "Saya tidak nembak kapal. Hanya kasih komando 10 menit selesai," canda Susi Pudjiastuti.
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut, pendapatan pajak sektor perikanan pada 2014 hanya Rp 851 miliar, sementara tahun 2018 sudah Rp 1,6 triliun. Pertumbuhan PDB di sektor perikanan di Triwulan II 2019 juga naik menjadi 6,25 persen dari periode sama tahun lalu yaitu 4,83 persen.
Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga meningkat dari 106,41 per 2015 menjadi 114,24 per Agustus 2019. Ekspor perikanan pada 2017-2018 juga menunjukan hasil positif, yakni volume ekspor naik 4,45 persen dan nilai ekspor naik 7,44 persen.
Selama periode 2015-2019, tren ekspor komoditas ikan cenderung meningkat per tahun: nilai ekspor udang naik 0,75 persen, tuna naik 7,5 persen, rajungan dan kepiting naik 2,92 persen, dan rumput laut naik 9,87 persen.
Angka konsumsi ikan nasional per kapita juga meningkat selama Menteri Susi menjabat. Pada tahun 2015 konsumsi ikan nasional hanya 41,11 kilogram per tahun dan tahun lalu sudah mencapai 50, 8 kilogram per tahun.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Susi Pudjiastuti Jadi Pilihan Favorit Netizen untuk Kembali Jadi Menteri Jokowi
Susi Pudjiastuti menjadi pilihan favorit netizen untuk dipilih kembali menjadi menteri di periode kedua pemerintahan Jokowi. Kebijakan Menteri kelautan dan Perikanan menenggelamkan kapal ilegal pencuri ikan masih mendapat apresiasi positif.
Selain itu, mama menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(PUPR) Basuki Hadimulyono, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro, dan Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar juga masuk daftar teratas kandidat favorit.
“Sejumlah nama menteri yang masih menjabat saat ini masih menjadi favorit pilihan netizen," ujar VP Marketing Opini.id Risang B. Dhananto, Sabtu 31 Agustus 2019.
Namun, tidak sedikit yang mengusulkan nama-nama kandidat baru yang dianggap lebih cocok mengisi pos kementerian tertentu.
Harapan netizen agar Presiden Jokowi memasukkan lebih banyak tokoh dari kalangan profesioal ke kabinet juga tampak dari usulan nama-nama baru yang muncul. Antara lain Ilham Habibie, Direktur KAIE di Sukmoro, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali, Yenny Wahid, dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Jamhari.
Risang menyatakan, sejak diluncurkannya 8 Agustus 2019 hingga berjalan, telah terbentuk lebih dari 2.200 susunan kabinet versi netizen. Setiap orang bisa memilih nama kabinetnya berikut keterangan singkat visi misinya kemudian memilih nama calon menteri di setiap pos kementerian.
Advertisement