Liputan6.com, Jakarta - Platform e-commerce Bukalapak memberi penjelasan soal kabar PHK karyawan yang tengah beredar. Pihak Bukalapak menyebut tidak ada PHK karyawan dan menyebut jumlah karyawan mereka masih di kisaran 2.000 orang.
Bukalapak berkata sedang melakukan penataan dari segi operasional untuk mendorong sustainability perusahaan. Penataan tersebut juga meliputi upgrade system dan SOP agar Bukalapak menjadi perusahaan unicorn yang profitable.
"Bukalapak bertujuan menjadi e-commerce yang berkelanjutan agar terus tumbuh dan memberi dampak dalam tahun-tahun ke depan. Jadi kami perlu melakukan penataan internal demi mencapai strategi bisnis jangka panjang, serta membuat perubahan yang diperlukan, dan memutuskan langkah mana yang diambil," ujar Chief of Strategy Officer of Bukalapak, Teddy Oetomo, kepada Liputan6.com pada Selasa (10/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Bukalapak menyebut perlu mengambil langkah agar bisa menjadi perusahaan unicorn yang sustainable. Perubahan-perubahan dalam perusahaan juga dipandang perlu dalam menghadapi situasi bisnis terkini.
"Sudah lazim untuk perusahaan manapun melakukan penataan diri untuk mendukung implementasi strategi bisnisnya. Demikian pula dengan Bukalapak," lanjut Teddy.
Sepanjang semester 1 2019, gross profit Bukalapak juga tercatat naik tiga kali lipat dari periode yang sama di tahun 2018. Kerugian EBITDA juga dikurangi 50 persen dalam delapan bulan terakhir.
Bukalapak berdiri pada 2010 sebagai perusahaan rintisan (startup company) dan mendapat status unicorn pada tahun lalu. Pada skala perusahaan seperti ini, Bukalapak menyebut perlu menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa (grown up company).
"(Ini) terutama untuk menjamin visi kami untuk terus tumbuh sebagai sustainable e-commerce dalam jangka panjang," ujar pihak Bukalapak.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bukalapak Salurkan 1.000 Paket Donasi ke BNPB
Chief Finacial Officer Bukalapak Natalia Firmansyah menyerahkan 1.000 peket bantuan untuk korban bencana di Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Natalia mengatakan, hal itu merupakan bentuk dukungan Bukalapak sebagai perusahaan berbasis teknologi untuk mendorong program-program pemerintah.
"Bukan hanya program untuk mengembangkan UKM, tetapi juga progam yang memiliki dampak positif. Salah satunya adalah lewat donasi ini," kata Natalia di Graha BNPB, Jakarta Timur, Kamis, 1 Agustus 2019.
Paket yang diberikan berjumlah 1.000 telah diterima langsung secara simbolis oleh Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo.
Ke depannya, kata Natalia, perusahaan akan menggandeng pihak lain untuk ikut menyalurkan donasi kepada korban bencana melalui BNPB. Terutama para mitra usaha Bukalapak.
"Kami mendorong juga kalau ada yang lain yang ingin membantu. Bukalapak akan menggandeng juga yang lain," ucap Natalia menegaskan.
Natalia pun berharap supaya paket yang diberikan bisa bermanfaat bagi mereka yang terdampak bencana.
Advertisement
Apkasi Kerjasama dengan Bukalapak untuk Angkat UMKM
Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) resmi berkolaborasi dengan marketplace Bukalapak untuk mengakselerasi pemasaran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berbagai daerah di Tanah Air.
Penandatanganan kerja sama dilakukan Ketua Umum Apkasi Abdullah Azwar Anas dan CEO Bukalapak Achmad Zaky di sela-sela acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Apkasi di Badung, Rabu, 21 Agustus 2019. Penandatanganan kerja sama disaksikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko P. Sandjojo, Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha, dan ratusan bupati.
“Dengan kolaborasi ini, kabupaten tidak perlu repot bikin marketplace sendiri. Bukalapak akan boost UMKM di daerah, tinggal tugas pemkab siapkan UMKM-nya. Ini sekaligus menindaklanjuti pidato kenegaraan Presiden Jokowi 16 Agustus lalu, di mana Pak Jokowi secara eksplisit menyatakan terus mendorong penciptaan produk daerah berdaya saing yang dipasarkan secara nasional, bahkan global, melalui marketplace,” imbuh Anas.
Anas mengatakan, landing page khusus di Bukalapak disiapkan untuk kabupaten-kabupaten se-Indonesia. “Dan itu akan ada treatment khusus dari Bukalapak untuk dipromosikan, sehingga UMKM kabupaten bisa dapat pasar yang luas,” ujar Anas yang juga bupati Banyuwangi.
“Marketplace bukalapak itu tiap bulan dikunjungi lebih dari 100 juta kali. Transaksinya setahun Rp50 triliun. Artinya UMKM kabupaten punya sasaran tembak puluhan juta orang melalui kerja sama khusus Apkasi ini,” imbuh Anas.
Sekjen Apkasi Najmul Akhyar menambahkan, selain pemasaran, Bukalapak akan ikut mendampingi lewat berbagai pelatihan seperti manajemen keuangan, packaging, dan sebagainya, sehingga UMKM udaerah bisa lebih berdaya saing.
“Pada tahap awal, terdapat 20 kabupaten sebagai pilot project yang mendapat treatment khusus di Bukalapak. Sebanyak 20 kabupaten itu dipilih proporsional merepresentasikan geografis Indonesia, mulai Sumatera sampai Papua. UMKM yang dipilih adalah unggulan berbasis potensi masing-masing kabupaten,” ujar Najmul Akhyar.
CEO Bukalapak Achmad Zaky mengatakan, pihaknya optimistis ke depan kolaborasi bisa memberi nilai tambah bagi UMKM di daerah. “Sehingga kinerja UMKM meningkat, daya saingnya lebih bagus,” ujar Zaky.
Zaky mengatakan, dengan kolaborasi bersama Apkasi, Bukalapak bakal melakukan strategi khusus untuk mendorong pemasaran UMKM daerah. “Tentu nanti ada cara khusus yang akan kita lakukan. Selain landing page di Bukalapak, ada strategi yang kami jalankan untuk dampingi UMKM-UMKM kabupaten,” papar Zaky.