Pemerintah Gelar Sayembara Desain Ibu Kota Baru

Sayembara ini akan dibuka pada 2 Oktober 2019

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Okt 2019, 14:16 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2019, 14:16 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memberikan penjelasan terkait penembakan terhadap 31 pekerja yang tengah membangun Trans Papua saat konferensi pers di Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (4/12). (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bakal membuka sayembara desain ibu kota baru pada Rabu, 2 Oktober 2019. Pengumuman dan pendaftaran sayembara ini akan dimulai sejak 2-11 Oktober mendatang.

"Nah besok saya dengan Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi), kita akan launching untuk sayembara. Nanti sore juri semua sudah kumpul, sudah laporan semua ke saya untuk bisa di-launching besok," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Jakarta, Selasa (1/10/2019).

Dalam proses penilaian ini, Ketua Satgas Perencana Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Negara Imam Santoso Ernawi ditunjuk sebagai ketua tim juri. Beberapa tokoh seperti Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil juga ditunjuk sebagai anggota tim juri.

Terkait harapan akan pemenang sayembera desain ibu kota baru, Menteri Basuki mengatakan, pemerintah telah merangkumnya dalam sebuah Terms of Reference (TOR).

"Ada TOR-nya. (TOR-nya gimana?) Tebel. Jadi misalnya untuk smart city, apa isinya. Banyak. Dari hasil desain kami kita jadikan TOR. Kuota kita yang saya ingat harus tolerance, talent dan technology," ungkap dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bisa Merancang Kawasan yang Menarik

Maket Ibu Kota baru (dok Kementerian PUPR)
Maket Ibu Kota baru (dok Kementerian PUPR)

Dia menjelaskan, pemerintah juga mau desainer ibu kota baru nantinya bisa merancang sebuah kawasan yang menarik bagi para top talent dunia untuk bisa tinggal di sana.

"Sekarang ini di Asean, orang tinggalnya di Singapura, enggak di Jakarta. Kita ingin top talent itu tinggal di Indonesia, di ibu kota itu. Apa syaratnya? Jadi harus tolerance, top talent. Karena kalau enggak ada top talent, technology enggak akan masuk. Itu salah satu TOR-nya, jadi mereka harus mikir," tuturnya.

Kemudian, ia melanjutkan, pihak desainer juga harus mempertimbangkan kebutuhan generasi milenial sebagai calon penghuni ibu kota baru.

"Sekarang mall sudah pada tutup misalnya, karena dengan adanya teknologi itu sudah enggak perlu. Nah ini kotanya harus didesain seperti itu. Itu bapak-bapak juri sudah merumuskan di dalam TOR. Hari ini saya minta dibikin bagus, untuk besok bisa kita bawa dalam launching," pungkasnya.

Waskita Karya Siap Garap Proyek Tol di Ibu Kota Baru

Tol Balikpapan-Samarinda
Jalan Tol Balikpapan-Samarinda menjadi tol pertama di Ibu Kota Baru dan akan beroperasi akhir Oktober 2019. (Dok. Jasa Marga)

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) siap berkontribusi dalam membangun Ibu Kota Negara yang baru di Kalimantan Timur. Salah satunya dengan memprakarsai pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara melalui anak usaha PT Waskita Toll Road.

Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan menyatakan, saat ini kajian pemindahan Ibu Kota baru masih ada di Bappenas dan akan selesai pada akhir tahun ini. Selanjutnya, pada 2020 akan ada regulasi dari rencana induk atau master plan dan pemindahan dilakukan pada 2022-2024.

"Waskita mendukung dari sisi teknologi dan pembiayaan. Kemampuan kami akan lebih fleksibel. Pembangunan masih 2022-2024, Kalau kajian sudah selesai akhir tahun, kita akan masuk," ujar Haris saat Ngopi Bareng BUMN di Sinergy Lounge, Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (26/9/2019).

Haris menjelaskan, beberapa proyek yang akan digarap perusahaan di Ibu Kota baru antara lain sektor energi, transportasi, solar cell dan bangunan. Kawasan inti pusat pemerintahan itu nantinya akan dibangun dengan klasifikasi modern, sehingga standarisasi harus mengacu pada standar internasional.

Direktur Operasi II Waskita Karya, Bambang Rianto investasi yang akan dilakukan perseroan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Waskita Karya akan masuk ke Ibu Kota Negara baru itu mulai 2021. Sebab, pembangunan masif di Ibu Kota Negara baru diperkirakan terjadi pada 2022-2024.

Bambang menambahkan perseroan juga serius melakukan persiapan dari sisi pembiayaan maupun dari sisi teknologi. BUMN Karya ini banyak mendapatkan dana segar mulai tahun ini melalui divestasi beberapa proyek jalan tol.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya