Sri Mulyani: Kasus Penyerangan Wiranto Tak Pengaruhi Ekonomi Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang saat tengah berada di wilayah Menes, Kabupaten Pandeglang.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Okt 2019, 13:19 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2019, 13:19 WIB
Menkeu Sri Mulyani Hadiri Seminar Nasional Nota Keuangan APBN 2020
Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan pada Seminar Nasional Nota Keuangan RAPBN 2020 : Mengawal Akuntabilitas Penerimaan Negara di Kompleks Parlemen MPR/DPR-DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Sri Mulyani menjelaskan kondisi ekonomi global diselimuti awan hitam. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan bahwa insiden penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto tidak mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.

"Engga lah," kata dia, saat dikonfirmasi di Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, Jumat (12/10/2019).

Menurutnya, kondisi ekonomi lebih sensitif terhadap sentimen misalnya investasi, saham dan nilai tukar.

Selain itu, mantan pejabat bank dunia tersebut tidak membenarkan adanya penambahan pengamanan para menteri usai insiden tersebut.

"Kami percayakan kepada instansi dan aparat," ujarnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Fakta-Fakta Penyerangan Wiranto di Banten

Bersama Panglima TNI dan Kapolri, Wiranto Bahas RUU KUHP hingga Karhutla
Menko Polhukam Wiranto memberi keterangan usai rapat koordinasi tertutup di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (24/9/2019). Rapat membahas RUU KUHP, Papua dan Papua Barat, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto diserang saat tengah berada di wilayah Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).

Dalam foto yang beredar, Wiranto terlihat baru saja turun dari mobil. Tiba-tiba seorang pria nampak hendak menghunus pisau ke tubuh Wiranto.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan terjadinya peristiwa tersebut. "Ya benar, peristiwanya di Pandeglang," ucap Dedi.

Polisi pun langsung mengamankan pelaku. Peristiwa penyerangan Wiranto itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Dua orang diamankan terkait insiden tersebut.

Berikut fakta-fakta penyerangan Wiranto yang terjadi di Banten dihimpun Liputan6.com:

Kapolsek Ikut Tertusuk

Terduga pelaku penyerangan Menko Polhukam Wiranto saat ditangkap
Terduga pelaku penyerangan Menko Polhukam Wiranto saat ditangkap. (Istimewa)

Kabid Humas Polda Banten Kombes Edy Sumardi mengatakan, pelaku penusukan sudah diamankan aparat kepolisian. Dia menyebut, pisau yang diarahkan pelaku ke Wiranto mengenai kapolsek yang mendampingi.

"Itu upaya aksi penusukan oleh orang yang belum dikenal identitasnya tapi sudah kita amankan. Jadi intinya, Pak Wiranto aman, yang kena Kapolsek," ujar Edy.

Menurut Edy, kapolsek terkena tusukan pisau pelaku karena berupaya melindungi Wiranto. Saat itu, Wiranto hendak meletakkan batu pertama pembangunan pesantren di Pandeglang.

"Kejadiannya sekitar jam 11.30 WIB lah," ucap Edy.

Amankan 2 Orang dan Rumah Digeledah

Rumah keluarga penusuk Wiranto di Medan
Belakangan diketahui jika rumah yang didatangi pihak kepolisian itu adalah rumah milik keluarga Syahrial Alamsyah (31) pelaku penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Edy Sumardi menyatakan, pihaknya mengamankan dua orang. Namun, dia menduga pelaku penyerangan Wiranto adalah satu orang.

"Pada saat sebelum kejadian dia bersama istrinya berdua. Pelaku diduga sendiri, dia melakukan sendiri tapi pada saat sebelum kejadian dia bersama istrinya, berdua," ujar Edy saat dihubungi, Kamis (10/10/2019).

Sementara itu, Wiranto ditusuk saat menghadiri peresmian gedung baru Mathla'ul Anwar pagi tadi.

"Sebentar ya, saya sedang penggeledahan dirumah (terduga pelaku penusukkan). Informasi lengkapnya nanti," kata Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Ambarita, melalui sambungan selulernya.

Pelaku Diduga Terpapar Radikalisme

Terduga pelaku penyerangan Menko Polhukam Wiranto saat ditangkap
Terduga pelaku penyerangan Menko Polhukam Wiranto saat ditangkap. (Istimewa)

Dua pelaku diamankan dalam insiden penyerangan Wiranto.

"Pelaku yang diamankan dua orang. Yang perempuan berinisial FD dari Brebes, Jawa Tengah. Laki-laki inisialnya SA" kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri.

Dedi mengatakan, penyerang Wiranto sedang diperiksa intensif di Polda Banten. Dalam kasus ini, Tim Densus 88 turut membantu memintai keterangan.

"Densus 88 Anti Teror bekerja sama dengan Polda Banten sedang dalami pelaku," ujar dia.

Sejauh ini, Dedi menerangkan, pria penyerang Wiranto diduga terpapar paham radikal ISIS. "Yang perempuan didalami," ucapnya.

Dedi menyatakan, pihaknya saat ini tengah mendalami identitas pelaku. Begitu juga dengan motif pelaku menyerang.

"Apabila sudah ada update, akan diinformasikan lebih lanjut," pungkas Dedi.

Kronologi Penyerangan

5 Fakta Kunai, Senjata yang Digunakan untuk Menusuk Wiranto
Kunai dan Wiranto (Sumber: /Liputan6.com/Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menko Polhukam Wiranto jadi korban penusukan saat kunjungan kerja ke Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis 10 Oktober 2019.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan kronologi terjadinya peristiwa tersebut. Saat itu, Wiranto baru sampai di lokasi untuk menghadiri acara pembekalan mahasiswa ketika seorang pria tak dikenal berusaha menusuknya.

"Peristiwa spontan. Ketika menuju mobil, ada masyarakat minta salaman. Beliau (Wiranto) menyalami, tapi bagian pengaman internal, dalam waktu singkat seorang yang diduga pelaku langsung menusukkan benda tajam. Kapolsek ada di tempat alami luka di punggung. Wiranto juga alami luka di tubuh bagian depan," tutur Dedi di Mabes Polri.

Pihak pengamanan yang saat itu bertugas sontak mendorong Wiranto agar jauh dari pelaku penusukan. Wiranto pun terjatuh ke tanah, namun sempat terluka kena benda tajam di perut bagian bawah. Pria pelaku penusukan langsung diamankan.

Selain itu, seorang Kapolsek juga sempat terkena tusuk ketika mengamankan.

"Begitu srek mau menyerang, diamankan. Terus nyerang lagi, Kapolsek (kena tusuk). Beliau (Wiranto) diserang dua orang. Laki laki, dan pada saat balik kendaran pelaku menyerang. Kapolsek mengamankan (kena) ditusuk," tutur Dedi.

Menurut Dedi, pelaku penyerangan juga sudah menyiapkan senjata untuk menyerang Wiranto.

"Kedua pelaku membawa senjata tajam apakah berbentuk pisau atau semacam gunting yang jelas sudah dipersiapkan," kata Dedi.

Luka Tusuk Wiranto

Menkopolhukam Wiranto diserang orang tak dikenal saat di Pandeglang, Banten
Menkopolhukam Wiranto diserang orang tak dikenal saat di Pandeglang, Banten. (Istimewa)

Direktur Utama RSUD Berkah Pandeglang Firman menyatakan, Menkopolhukam Wiranto terkena dua tusukan di bagian perut.

"Untuk Pak Wiranto ada dua tusukan di perut," katanya ketika ditemui di RSUD Berkah Pandeglang.

Dia menyatakan, selain Wiranto petugas medis juga menangani tiga orang lain yang juga terkana tusukan, yakni ajudan Wiranto, Kapolsek Menes dan seorang pegawai Universitas Mathla'ul Anwar.

Firman menjelaskan, sebelum dibawa ke RSUD Berkah, Wiranto dan tiga korban lainnya sempat mendapat perawatan di Puskesmas Menes.

Wiranto pun diterbangkan ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Kepala Rumah Sakit RSPAD Gatot Subroto Jakarta Mayjen TNI Terawan Agus Putranto mengatakan, Menko Polhukam Wiranto tengah menjalani operasi terkait luka tusuknya. Operasi berlangsung sekitar 2,5 jam.

"(Wiranto) lagi dioperasi, operasi masih berjalan, kira-kira 2,5 jam," kata Terawan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya