Liputan6.com, Jakarta Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok mendatangi Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jakarta hari ini, Rabu (13/11/2019).
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Ahok datang pukul 09.38 WIB. Dirinya datang menggunakan mobil hitam dan mengenakan kemeja batik berwarna cokelat bercorak.
Advertisement
Baca Juga
Begitu turun, Mantan Bupati Belitung Timur itu langsung disambut para pegawai kementerian dan diarahkan menuju lift.
Belum diketahui apa maksud dan tujuan Ahok menyambangi Kantor Kementerian BUMN.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pilih Bos BUMN, Erick Thohir Libatkan Tim Penilai Akhir
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki cara untuk memilih pemimpin-pemimpin di perusahaan milik negara. Berbeda dengan menteri sebelumnya, Rini Soemarno yang melakukan penunjukan langsung lalu disahkan melalui RUPS, pemilihan bos BUMN dilakukan melalui Tim Penilai Akhir (TPA).
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemilihan melalui TPA dilakukan agar lebih transparan sehingga menghasilkan pemimpin yang benar-benar mau bekerja dan mampu menjalankan tugas dengan baik. Selain itu, dia berharap pemimpin tidak hanya sekedar menjabat.
"Sebaiknya di TPA biar transparan pemelihannya dan pihak yang mendapat kesempatan memimpin dan menjalankan tugas dengan baik jangan hanya seperti saya bilang mau duduk di jabatan tapi tidak berkeringat bukan berarti politik tapi nggak mau kerja," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/11).Â
Menteri Erick Thohir melanjutkan, saat ini pihaknya juga tengah menyiapkan langkah-langkah khusus untuk mendorong kerja BUMN yang lebih baik. Terobosan tersebut akan disampaikan secara langsung kepada Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
"Hari ini juga banyak terobosan-terobosan yang kita sampaikan ke Pak Menko yang Insyallah jadi percepatan yang selama ini lambat," jelasnya.
Terkait direktur baru PT Inalum yang ditinggalkan oleh Budi Gunadi, Erick Thohir berharap memiliki latar belakang finansial yang kuat. Tidak hanya itu, pemimpin pucuk holding pertambangan tersebut diharapkan memiliki latar belakang pertambangan.
"Pasti kita mengharap dia punya black ground finansial yang kuat. Karena sebagi holding dia juga harus mengerti kondisi keuangan dari anak perusahaan yang kedua karena ini banyak dari industri pertambangan juga harus orang yang latar belakang di pertambangan."
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.comÂ
Advertisement