Bakal Akuisisi oleh PT PP, Ini Tanggapan Krakatau Tirta Industri

Krakatau Tirta Industri membuka peluang bagi siapapun yang berniat mengakuisisi saham perusahaan.a

oleh Athika Rahma diperbarui 14 Nov 2019, 15:45 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 15:45 WIB
Pemborosan Air Bersih Mencapai Rp.700 Miliar
Petugas memantau kondisi air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, Jakarta, Selasa (12/5/2015). BPK mendapati pemborosan air bersih senilai Rp791,2 miliar di 102 pemerintah kabupaten, kota dan PDAM (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Krakatau Steel (Persero) tengah menjajaki kemungkinan divestasi saham anak usaha yaitu Krakatau Tirta Industri (KTI).

Direktur Utama Krakatau Tirta Industri Agus Nizar Vidiansyah menyatakan bahwa perusahaan membuka peluang bagi siapapun yang berniat mengakuisisi saham perusahaan.

"Kalau itu (urusannya) di pemegang saham, ya. Kalau dari kami, kami tetap beroperasi sebaik mungkin siapapun pemiliknya," ujarnya kepada Liputan6.com, Kamis (14/11/2019).

Secara historis, lanjut Vidi, memang Krakatau Tirta Industrimenyediakan konsumsi air bersih untuk induk usahanya. Namun, perusahaan tak menampik kemungkinan untuk melayani pangsa pasar yang lain.

"Konsumsi KS (Krakatau Steel) minimal itu 13 persen, tahun ini saja 10 persen. Nanti 2020 mungkin turun lagi paling 6-7 persen. Bisa saja kan, konsumsi pasar membesar, sehingga di KSnya semakin sedikit," ujarnya.

Walau terbuka dengan siapapun pemiliknya nanti, Vidi mengaku tetap mengharapkan Krakatau Steel bisa tetap memimpin KTI.

Sementara, valuasi Krakatau Tirta Industri sendiri masih dihitung. Namun, nilai bukunya tercatat di atas Rp 1 triliun. Perusahaan ini berdiri di Cilegon, khususnya bergerak di bidang pengadaan air baku, mendirikan dan mengoperasikan instalasi penjernihan air, dan melakukan perdagangan barang-barang yang terkait dengan usaha tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Krakatau Tirta Industri Cetak Laba Rp 125 Miliar hingga Oktober 2019

Utama Krakatau Tirta Industri (KTI) Agus Nizar Vidiansyah.
Utama Krakatau Tirta Industri (KTI) Agus Nizar Vidiansyah.

Anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) yaitu Krakatau Tirta Industri (KTI) catatkan kinerja positif di 2019. Perusahaan yang bergerak dalam bidang pengelolaan air ini membukukan laba berjalan hingga Oktober 2019 senilai Rp 125 miliar.

Angka tersebut telah mencapai 78 persen dari target laba tahun ini yang sebesar Rp 160 miliar. 

"Untuk laba, hingga Oktober 2019 Rp 125 miliar. Target kita Rp 160 miliar, jadi kita masih punya 2 bulan untuk mengejar target," ujar Direktur Utama KTI Agus Nizar Vidiansyah kepada Liputan6.com, Kamis (14/11/2019).

Mengutip laporan keuangan KTI di 2018, perusahaan mengantongi pendapatan Rp 475 miliar. Nilai tersebut naik dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 459,8 miliar.

Untuk meningkatkan efisiensi, perusahaan juga berencana membangun solar cell di atas waduk kelolaan Krakatau Tirta Industri. Hal tersebut dinilai bisa mengurangi penggunaan listrik perusahaan.

"KTI saja biaya listriknya 20 persen," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya