Pemerintah Gandeng China Bangun PLTG di Bali Senilai USD 1,3 Miliar

PLTG Celukan Bawang ini dibangun untuk mengantisipasi kebutuhan Bali di bidang electric city.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Nov 2019, 10:16 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2019, 10:16 WIB
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera berkapasitas 2x20 Mega Watt (MW). (Agustina Melani/Liputan6.com)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas. (Agustina Melani/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Desa Celukan Bawang, Buleleng, Provinsi Bali.

Proyek PLTG tersebut akan dikerjakan perusahaan asal China, Shanghai Electric Group Corp (SEC) dengan nilai investasi mencapai USD 1,3 miliar.

Proyek itu resmi berjalan usai penandatanganan kerja sama investasi antara Direktur Utama PT PLTG Celukan Bawang Hendrianto dan Presiden Direktur SEC Yi Xiaorong, di hadapan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Acara tersebut digelar di Kantor Staf Presiden Jakarta, Kamis (14/11/2019).

"Tadi dilakukan MoU antara PT PLTG Celukan Bawang dengan Shanghai Electric Group Corp. Itu nilai investasinya sekitar 1,3 miliar US dolar, di Bali," kata Moeldoko usai penandatangan kerja sama.

Menurut dia, PLTG Celukan Bawang ini dibangun untuk mengantisipasi kebutuhan Bali di bidang electric city. PLTG juga sejalan dengan peraturan Gubernur Bali I Wayan Koster agar Bali bersih dari polusi.

"Nah ini salah satu solusinya, makannya pakai PLTG. Baru mau akan dibangun," ucap dia.

Mantan panglima TNI itu menyatakan bahwa PT PLTG Celukan Bawang menjadi pelaksana proyek, sementara Shanghai Electric yang akan membangun PLTG tersebut. Pembangunan PLTG ini juga merupakan keinginan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang ingin meningkatkan investasi.

"Presiden Jokowi menginginkan investasi. Nah, iniinvestasi yang lumayan," ujar Moeldoko.

 

Proyek Dimulai

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Sambera berkapasitas 2x20 Mega Watt (MW). (Agustina Melani/Liputan6.com)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). (Agustina Melani/Liputan6.com)

Sementara itu, Direktur Utama PT PLTG Celukan Bawang Hendriyanto menjelaskan proyek tersebut akan dibangun di atas lahan seluas 50 hektare. Pembangunan akan dimulai pada Semester I tahun 2020.

Proyek ini, kata dia, ditargetkan selesai tiga tahun kemudian. Setelah PLTG ini rampung, Pulau Dewata akan mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 350 MW x 2.

"Harapan kami, masyarakat bali tidak akan pernah lagi khawatir listrik mereka mati tiba-tiba. Otomatis, sektor pariwisata bali juga akan bisa terus berkembang pesat," tutur Hendrianto.

Menurut dia, Bali akan mengukuhkan status sebagai kawasan yang mandiri untuk urusan kelistrikan. Sehingga, Bali tidak perlu lagi bergantung pasokan listrik dari luar pulau.

"Pembangunan proyek ini juga akan sangat menyerap banyak tenaga kerja, PT PLTG berkomitmen akan lebih memprioitaskan tenga kerja lokal," pungkas dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya