Liputan6.com, Jakarta - Memasuki musim hujan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) segera menuntaskan pembangunan Terowongan Nanjung di Kabupaten Bandung sebagai bagian Sistem Pengendalian Banjir Sungai Citarum. Targetnya, proyek ini akan tuntas di penghujung 2019.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Terowongan Nanjung yang berada di kawasan hulu di Curug Jompong akan memperlancar aliran Sungai Citarum ke hilir sehingga lama dan luas genangan banjir di kawasan cekungan Bandung bisa berkurang.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Terowongan air ini dibangun sebagai pelengkap dari pembangunan kolam retensi di Bale Endah untuk mengurangi masalah banjir di Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang," kata Menteri Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (19/11/2019).
Terowongan Nanjung terdiri dari 2 tunnel dengan panjang masing-masing 230 meter dan diameter 8 meter. Kedua terowongan akan mengurangi banjir di daerah Baleendah, Dayehkolot, Andir, dan sekitarnya seluas 700 hektar yang dihuni sekitar 150 ribu jiwa.
Dengan kata lain, terowongan ini akan mengurangi total luas genangan di Kabupaten Bandung dari semula 3.461 ha menjadi 2.761 ha. Keberadaan terowongan juga akan meningkatkan kapasitas Sungai Citarum dari 570 m3 per detik menjadi 669 m3 per detik.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penahan Sedimen
Infrastruktur pengendali banjir ini juga dilengkapi oleh check dam di sisi outlet yang akan menahan sedimen agar tidak masuk ke Waduk Saguling yang berada di bawahnya.
Pada musim hujan, aliran Sungai Citarum sebagian besar dialirkan melalui terowongan. Pada musim kemarau, pintu terowongan akan ditutup sehingga dapat dilakukan pengerukan sedimen.
Pembangunan Terowongan Nanjung telah dimulai pada November 2017 oleh kontraktor PT Wijaya Karya–PT. Adhi Karya (Kerja Sama Operasi/KSO) dengan anggaran APBN sebesar Rp 316,01 miliar (Multi Years Contract).
Progres konstruksi saat ini mencapai 95, 22 persem dan ditargetkan selesai akhir 2019.
Â
Advertisement
Floodway Cisangkuy
Dalam penanganan banjir Sungai Citarum saat ini juga tengah dibangun Floodway Cisangkuy dengan progres konstruksi mencapai 44,35 persen dan ditargetkan selesai 2020.
Pembangunannya dikerjakan dalam 2 paket, yakni paket 1 sepanjang 3,75 km dengan anggaran sebesar Rp 311,35 miliar yang berfungsi mengurangi genangan banjir seluas 5,91 ha dan meningkatkan kapasitas tampung Sungai Cisangkuy dari 80 m3/detik menjadi 220 m3 per detik.
Paket 2 dibangun sepanjang 10,5 km dengan biaya Rp 320,43 miliar yang bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di kawasan Bandung Selatan seluas 31,5 ha dengan meningkatkan kapasitas tampung Sungai Cisangkuy dari 80 m3 per detik menjadi 220 m3 per detik.
Â
Program Citarum Harum
Adapun pembangunan sejumlah pembangunan pengendali banjir di Jawa Barat tersebut merupakan bagian dari penataan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum atau dikenal dengan Program Citarum Harum.
Hal ini sejalan dengan amanat Presiden melalui Perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.
Advertisement