Chandra Asri Resmikan Jalan Aspal Campuran Plastik Sepanjang 19 Km

Campuran plastik pada aspal juga dapat meningkatkan stabilitas jalan hingga 40 persen,

oleh Septian Deny diperbarui 25 Nov 2019, 10:46 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2019, 10:46 WIB
Tol Tangerang-Merak Ujicoba Aspal dari Limbah Plastik
Tol Tangerang-Merak Ujicoba Aspal dari Limbah Plastik

Liputan6.com, Jakarta - PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (Chandra Asri) bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon meresmikan jalan aspal dengan campuran sampah kantong plastik.

VP Corporate Relations Chandra Asri mengatakan jalan tersebut sepanjang 19 kilometer di Cilegon, sebagai bentuk kerjasama dalam pengelolaan sampah plastik.

Dalam penggarapan jalan aspal plastik yang tersebar di 34 titik ini, Chandra Asri memberikan dukungannya kepada Pemkot Cilegon melalui penyediaan 16.5 ton kantung plastik bekas atau sebesar 5 persen-6 persen, dengan tipe High Density Polyethylene (HDPE) untuk campuran bahan aspal.

“Sejalan dengan tekad kami untuk menjadi partner pertumbuhan yang dapat diandalkan, kami banggadapat terlibat dalam proyek pembangunan infrastruktur daerah bersama Pemkot Cilegon untukimplementasi jalan aspal dengan campuran sampah plastik,” papar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/11/2019).

 

Selain menjadi salah satu solusi dalam pengelolaan sampah plastik, campuran plastik pada aspal juga dapat meningkatkan stabilitas jalan hingga 40 persen lebih kuat dibandingkan dengan aspal pada umumnya. Hal ini berdasarkan hasil penelitian Kementerian PUPR.

“Kolaborasi ini adalah wujud sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan private sector dalammencari solusi yang tepat dan dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik, sertaguna bersama-sama menciptakan dampak yang positif untuk kota Cilegon,” lanjut Suhat.

Pada 2018, Chandra Asri telah lebih dulu menerapkan aspal plastik di kompleks petrokimianya diCilegon, Banten.

Dukungan terhadap program aspal plastik juga ditunjukkan Chandra Asri melaluiAsosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (INAPLAS) yang baru saja menadatangani MoU kerja sama implementasi aspal plastik seluas 1.580 m2 dengan Pemerintah Kota Tegal pada 5November 2019.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Dicampur Sampah Plastik, Kekuatan Aspal Meningkat 40 Persen

Kurangi Sampah Plastik, Perusahaan Ini Buat Inovasi Aspal Dengan Konsep Unik
Aspal sampah plastik (Sumber: Brightside)

Pemerintah terus melakukan uji coba terhadap pemanfaatan limbah plastik untuk campuran aspal. Selain membuat aspal lebih tahan lama, hal ini juga diharapkan menjadi solusi dari permasalahan limbah plastik di Indonesia.

Peneliti dari Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Edwin Nirwan mengatakan, sensitivitas terhadap air menjadi salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan pada campuran aspal. Namun penambahan limbahan limbah plastik akan meningkatkan ketahanan terhadap pengaruh air. 

Bahkan menurut dia, jika campuran aspal panas tidak diberikan campuran plastik atau aspal konvensional, ketahanan terhadap air hanya sekitar 63 persen. Namun dengan ditambah campuran plastik sekitar 5 persen, daya tahannya meningkat menjadi 84 persen.

"Ini diukurnya dari nilai stabilitas, kalau konvensional, stabilitasnya sekitar 1.000 kg, nah setelah dikasih 5 persen aspal plastik dia meningkat menjadi 1.400 kg. Artinya ada di atas 40 persen peningkatan kekuatan. Mungkin di lapangan ini naik turun (penambahan kekuatannya) tetapi paling tidak dia masih memberikan nilai positif dengan meningkatkan stabilitas," ujar dia di Jakarta, Minggu (8/4/2018).

Selain itu, lanjut dia, pemanfaatan limbah plastik untuk campuran aspal ini dinilai mampu menjadi solusi dari masalah limbah plastik di Indonesia. ‎ Seba diperkirakan ada 3,32 juta metrik ton limbah plastik di dalam negeri belum terkelola baik. Bahkan, sebanyak 0,48-1,29 juta metrik ton di antaranya tersebar ke laut.

"Penggunaan limbah plastik akan menambah nilai serta manfaat yang berkelanjutan dari plastik itu sendiri," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya