Bunga KPR Tak Kunjung Turun, Ini Sebabnya

Penurunan bunga KPR diperkirakan baru akan terjadi di 2020

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Nov 2019, 19:15 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2019, 19:15 WIB
20160908-Properti-Jakarta-AY
Pengunjung melihat maket perumahan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7%year on year (yoy) hingga semester I-2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tak kunjung turun drastis. Padahal, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuan atau Bank Indonesia 7-days repo rate (BI 7DRR) sejak Juli lalu. Bahkan kini, suku bunga acuan kini berada pada angka 5 persen.

Direktur Finance, Planning, & Treasury PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon L. P. Napitupulu menyatakan saat ini pihaknya belum menurunkan bunga KPR. Untuk menyesuaikan dengan kebijakan bank sentral, menurutnya butuh waktu yang tidak sebentar.

"Jadi BI Rate sudah turun, digiring turun terus. Kemudian pelonggaran reserve requirement turun lagi 50 basis poin, tapi memang market itu turunnya nggak langsung ya," kata dia, di kantornya, Jakarta, Rabu (27/11).

Dia mengungkapkan penyesuaian suku bunga acuan terhadap bunga KPR setidaknya butuh waktu 3 hingga 6 bulan sejak diturunkan.

"Di Indonesia, adjustment-nya (penyesuaiannya) bisa 3 sampai 6 bulan, transmisi dari ketentuan BI sampai ke consumer," ujarnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pengaruh Deposito

Mandiri Fiesta Expo
Pengunjung mendapatkan penjelasan saat pameran properti Mandiri Fiesta Expo di Jakarta, Selasa (12/11/2019). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menggandeng Sinar Mas Land menyelenggarakan ajang promo Mandiri Fiesta Expo pada 12-17 November 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Penyesuaian diperlukan lantaran deposito berjangka (time deposit) dengan jangka waktu simpanan selama 3-6 bulan di BTN cukup tebal.

Selain itu penurunan suku bunga bank sentral pun tidak langsung. Namun bertahap sebesar 25 basis point (bps).

"Jadi nunggu depositonya jatuh tempo baru bisa repricing kan. Jadi kalau kita sudah deal dengan harga 8, tiba-tiba BI Rate turun kan nggak bisa semena-mena kita turunin sampai kontraktualnya dia jatuh tempo. Itu yang sebabkan kenapa transmisi butuh 3-6 bulan secara rata-rata. Dan juga turunnya BI Rate kan 1/4, 1/4, (25 bps) nggak langsung. Ini juga kita lihat," jelasnya.

 

Likuiditas Ketat

Indonesia Properti Expo (IPEX) diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 16–26 Nopember 2019.
Indonesia Properti Expo (IPEX) diselenggarakan di Jakarta Convention Center pada 16–26 Nopember 2019.

Selanjutnya, adalah likuiditas market saat ini dianggap masih cukup ketat. Dimana saat ini posisi loan to deposit ratio (LDR) BTN dikisaran 94 persen.

"Kalau sudah 94-95 persen memang menurut saya sudah sangat ketat ya. Jadi itu yang sebabkan orang belum berani secara drastis menurunkan suku bunga dananya. Kalau suku bunga dana nggak bisa turun drastis maka memang penurunan suku bunga kreditnya juga sangat bertahap. Itu yang terjadi di market," tutupnya.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya