Liputan6.com, Jakarta Maskapai Garuda Indonesia menjadi sorotan karena kasus yang melanda mantan pimpinannya, Ari Ashar yang ketahuan berupaya menyelundupkan motor Harley Davidson.Â
Tak hanya dicopot dari kursi Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara juga kehilangan jabatan di anak usaha maskapai nasional ini.
Baca Juga
Menteri BUMN mengaku kaget saat mengetahui jika Ari Askhara menduduki banyak jabatan di anak usaha Garuda Indonesia.Â
Advertisement
Artikel ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita di kanal bisnis, Sabtu (14/12/2109).Â
1. Erick Thohir Kaget Ari Askhara Jabat Komisaris di 6 Anak Usaha Garuda Indonesia
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku kaget mengetahui eks Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara menjadi komisaris di sejumlah perusahaan BUMN. Menurutnya, hal ini seharusnya tidak boleh terjadi.
"Kemarin kalau tidak salah komisaris ada 6. Itu dicopot semua," ujar Erick Saat ditemui di Kantor DJP, Jakarta, Jumat (13/12).
"Memberhentikan di seluruh perusahaan, saya juga kaget direksi jadi komisaris di anak perusahaan. Mustinya secara etika, saya nggak tau aturan BUMN benar atau tidak. Mestinya, kalau sudah jadi Dirut maksimal dua (jabatan komisaris)," sambungnya.
Â
2. 8 Wanita Tua Terkaya di Dunia
Â
Jika Anda berpikir wanita terkaya di dunia berasal dari Hollywood atau sosialita, maka Anda salah. Wanita-wanita ini bahkan jarang didengar oleh orang awam.
Mereka bukanlah publik figur melainkan wanita yang sudah tua, namun masih menghasilkan uang banyak. Melansir laman MagForWomen.com, berikut delapan wanita terkaya di dunia:
- Liliane Bettencourt
Jika Anda yang jadi pengguna produk kecantikan asal Prancis yakni L'Oreal, maka Anda harus tahu siapa pemiliknya. Liliane merupakan pemegang saham utama yang kini berusia 90 tahun, dan memiliki kekayaan bersih sebesar USD 30 miliar atau Rp 421 triliun.
3. BPJS Ketenagakerjaan Ganti Nama Jadi BP Jamsostek
Dalam rangka ulang tahun BPJS Ketenagakerjaan yang ke-42, Direktur utama BPJS Agus susanto, dalam sambutannya mengumumkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan berganti nama menjadi BP Jamsostek, di gedung baru BP Jamsostek, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
"Kita ada panggilan baru, ada standarisasi. Tolong panggil kami BP Jamsostek, bukan ganti nama tetapi kita memberi nama panggilan baru agar memudahkan orang memanggil BPJS Tenaga Kerja," jelas Agus.
Advertisement