Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menyatakan bahwa penentuan pemenang lelang terbuka beras turun mutu dilakukan usai Natal. Sejauh ini, ada lima perusahaan yang sudah menawarkan harga untuk membeli beras yang hampir busuk tersebut.
"Belum (ada keputusan), dari lima (perusahaan) itu sudah ada penawaran. Saya kira baru setelah Natal kita putuskan. Ini masih dalam proses," kata dia seperti ditulis Selasa (24/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Dalam melaksanakan kebijakan ini, Bulog menggandeng tim dari Kemenko Perekonomian, Satgas Pangan Polri, Intelkam Mabes Polri serta Komite Audit Bulog.
"Jadi, ini bukan kita yang menentukan. Pemenangnya nanti kita nilai siapa yang paling tinggi. (Keputusan pemenang lelang) sebenarnya (ingin) secepatnya. Tapi kita kan terpotong libur Natal," imbuhnya.
Dia menjelaskan, lelang beras turun mutu yang dilakukan Bulog ini sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Permentan Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan CBP serta hasil Rakortas tanggal 24 Juni 2019 yang membahas tentang Pangan.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
29.367 Ton Beras Turun Mutu
Berdasarkan hasil verifikasi dan hasil uji laboratorium, sebanyak 29.367 ton beras Bulog dinyatakan telah mengalami turun mutu dan tidak layak konsumsi baik untuk pangan maupun pakan.
Untuk menekan kerugian perusahaan, Bulog harus melaksanakan penjualan beras turun mutu secara penawaran umum. Namun, dikhususkan untuk industri yang menggunakan bahan baku beras yang menghasilkan produk non pangan atau non pakan.
"Iya jumlahnya (beras turun mutu yang dilelang) segitu (29.367 ton)," tandasnya.
Reporter : Aksara Bebey
Sumber : Merdeka.com
Advertisement