DPD: Banyak Kapal Asing Masuk Laut Natuna, Tenggelamkan!

DPD mengusulkan penenggelaman kapal kembali dilakukan di Laut Natuna demi menegakkan kedaulatan wilayah Indonesia

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Jan 2020, 19:15 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2020, 19:15 WIB
Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Satgas 115 kembali melakukan pemusnahan barang bukti tindak pidana perikanan dengan menenggelamkan kapal perikanan pelaku illegal fishing di Natuna. (Dok: KKP)
Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Satgas 115 kembali melakukan pemusnahan barang bukti tindak pidana perikanan dengan menenggelamkan kapal perikanan pelaku illegal fishing di Natuna. (Dok: KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Jimly Asshiddiqie memandang kebijakan penenggelaman kapal yang pernah dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti di periode sebelumnya perlu untuk kembali digelar. Hal ini lantaran banyak kapal asing masuk ke Laut Natuna.

 

Menurut dia, tindakan tegas terhadap kapal-kapal asing yang menangkap ikan di perairan Indonesia sudah selaiknya dijalankan.

"Ke depan, ada baiknya kebijakan yang dipraktikkan oleh Bu Susi Kemarin, periode yang lalu itu dipraktikkan lagi, diterapkan lagi," kata dia, di Jakarta, Senin (6/1/2020).

Dengan begitu, lanjut dia, kapal-kapal yang kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia, termasuk di Natuna, dapat ditindak secara tegas. Indonesia tidak perlu segan-segan menenggelamkan kapal-kapal tersebut.

"Jadi semua kapal pencuri itu ya ditembak saja, ditenggelamkan," tegas Jimly.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tidak Pengaruhi Hubungan Diplomatik

(Foto: Dok Kementerian Kelautan dan Perikanan)
Kapal Pengawas Perikanan menangkap satu kapal perikanan asing (KIA) berbendera Vietnam di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) Laut Natuna Utara pada Jumat (8/3/3019) (Foto: Dok Kementerian Kelautan dan Perikanan)

Menurut dia, penenggelaman kapal pencuri ikan tidak ada hubungannya dengan hubungan antara Indonesia dengan negara lain. Penenggelaman, dilakukan kepada oknum yang mengambil sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia.

"Jadi kita harus menghadapinya bukan masalah hubungan antarnegara tapi pelaku pencurian ikan di laut ZEE kita," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya