Pengamat: SYL Selamatkan Masa Depan Pertanian

Syahrul Yasin Limpo menolak alih fungsi lahan pertanian.

oleh stella maris pada 24 Jan 2020, 00:00 WIB
Diperbarui 24 Jan 2020, 15:34 WIB
Perbaikan Masalah Data jadi Inisiasi Mentan SYL di Awal Jabatan
Mentan SYL.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat pertanian dari Universitas Tanjungpura (Untan), Radian, memuji sikap tegas Mentan Syahrul Yasin Limpo yang bakal memperkarakan hukum pelaku alih fungsi lahan tani.

"Ketegasan Syahrul Yasin Limpo menolak alih fungsi lahan pertanian itu sama artinya menyelamatkan masa depan pertanian. Masa depan ketahanan pangan Indonesia dan lingkungan hidup yang berkelanjutan," ujar Radian.

Menurut Radian, membiarkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian bakal menciptakan kemiskinan baru sebab lapangan kerja dan pasokan serta ketersediaan pangan akan berkurang.

"Harga berpotensi melonjak, masyarakat kesulitan membeli bahan pokok dan muncul pengangguran baru karena petani tidak punya lagi lahan (bertani) untuk dikelola," ucap Radian.

Selanjutnya, ungkap Radian, alih fungsi lahan pertanian berisiko menimbulkan areal tanah tidak produktif yang dapat mengganggu ekosistem lingkungan hidup.

Diketahui, Syahrul Yasin Limpo saat di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, belum lama ini, meminta kepolisian agar menindak pelaku alih fungsi lahan pertanian.

Syahrul Yasin Limpo menyebutkan, akibat ulah alih fungsi lahan pertanian mengakibatkan sebanyak 10 ribu hektare sawah terendam banjir serta gagal panen.

Pemerintah juga menaruh perhatian penting menjaga terjadinya alih fungsi lahan melalui regulasi Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2019 tentang Pengendalian Alih Fungsi Lahan Sawah.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya