Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Bandara Internasional Soekarno Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II memastikan tetap mengoptimalkan kewaspadaan dan kesiapan pada wabah virus corona dari Wuhan, Cina yang kini sudah menyebar ke belasan negara lain.
AP II bekerjasama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta untuk meningkatkan pengawasan terhadap penumpang yang baru tiba di Indonesia. Sampai dengan hari ini, pengelola bandara memastikan, tidak ditemukan penumpang yang suspect virus tersebut.
Manajemen Bandara Soekarno-Hatta bekerja sama dengan KKP telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi untuk pencegahan virus tersebut masuk melalui Bandara Soekarno-Hatta. Seluruh penumpang akan dideteksi melalui Thermal Scanner yang mampu mendeteksi suhu tubuh manusia di atas normal.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, KKP juga telah menyiapkan ruangan khusus yang tidak berhubungan dengan lalu lalang penumpang, dimana ruangan tersebut memiliki akses khusus ke sisi udara untuk kemudahan evakuasi.
"Dalam hal ini diperlukan, Bandara Soekarno-Hatta juga telah menyiapkan Isolated Area untuk parkir pesawat bila terdapat indikasi terdapat penumpang yang suspect selama penerbangan," tutur Executive General Manager Bandara Internasional Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II (Persero), Agus Haryadi, Selasa (28/1/2020).
Untuk pencegahan tahap awal virus corona, seluruh petugas bandara khususnya di Area Terminal International diwajibkan mengenakan masker. Meski begitu, Agus mengimbau agar pengguna jasa bandara untuk tetap tenang.
"Kami harap pengguna jasa bandara tetap tenang dan tidak panik,” kata Agus.
Lalu, adanya informasi yang menyebut terdapat penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang jatuh pingsan akibat terjangkit virus corona juga tidak dibenarkan oleh Agus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Peningkatan Pengawasan
Sementara, Kepala KKP Kelas I Bandara Soekarno-Hatta Dr Anas Ma'ruf mengatakan, meskipun hingga saat ini belum ada penumpang ter-suspect virus corona, pengawasan dan kewaspadaan terhadap penumpang dari luar negeri tetap ditingkatkan.
Peningkatan pengawasan juga dilakukan dengan menggunakan Health alert Card atau HAC dilakukan pembagian di atas pesawat dan diisi oleh penumpang diatas pesawat sebelum mendarat. Potongan HAC diserahkan kepada petugas KKP, sedangkan potongan lainnya disimpan penumpang.
Bila dalam kurun 14 hari mengalami demam, batuk, pilek, sesak, segera berobat dengan membawa HAC tersebut. "Selain melakukan penambahan petugas khusus dari KKP yang dilengkapi Thermo Gun dan mengoptimalkan Thermal Scanner, kami juga menempatkan Isolation Chambers atau tabung isolasi di Terminal 3," ujar Anas.
Anas menjelaskan, Isolation Chambers tersebut berfungsi sebagai alat penanganan atau mengangkut penumpang yang diduga terpapar (suspect) Virus Corona dari Bandara menuju Rumah Sakit rujukan.
"Alat ini dilengkapi dengan sistem yang canggih seperti UV, hepa filter serta memiliki tekanan negatif sehingga kuman dan virus akan mati. Selain itu orang yang tersuspect aman di dalam tabung isolasi dan tidak beresiko menularkan kepada orang lain," terangnya.
Advertisement
Dilakukan di Depan Pintu Pesawat
Lebih lanjut Anas menjelaskan, terhadap penumpang penerbangan dari China juga ditingkatkan pengawasannya. Sebelumnya hanya diawasi melalui Thermal Scanner saja, namun saat ini pemeriksaan langsung dilakukan di depan pintu pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Kewaspadaan ditingkatkan dengan melakukan pemeriksaan setiap penumpang (satu per satu) di depan pintu pesawat sebelum turun dari pesawat, selanjutnya Petugas KKP meminta potongan HAC yang telah diisi di atas pesawat dan setelah itu kembali diawasi menggunakan Thermal Scanner yang sifatnya massal," pungkasnya.