Pemerintah Bakal Tambah Bantuan Modal Bagi UMKM hingga Rp 10 Juta

Saat ini masih ada gap dirasakan para pengusaha UMKM terkait dengan permodalan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Feb 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2020, 16:00 WIB
Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah tengah serius mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM), khususnya dari segi struktur ekosistemnya.

Menurut Airlangga, hasil pembahasan dari rapat terbatas (Ratas), pemerintah ingin membuat sebuah kebijakan untuk mengembangkan UMKM.

"Arahan bapak presiden kan kita menaikkan plafon dari UMKM yang selama ini oleh PNM atau bank wakaf mikro, plafonnya sekitar tiga juta yang mereka diberikan gran atau bantuan ini kita tingkatkan Rp 10 juta," kata Airlangga di Istana Wakil Presiden usai menemui Wapres Ma'ruf Amin, Kamis (6/2/2020).

Peningkatan gran lebih dari tiga kali lipat, lanjut Airlangga, diharapkan presiden agar pembiayaannya tahap berikutnya bisa dibiayai oleh Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kemudian dilanjutkan oleh kredit komersial sehingga tidak ada lagi gap (jarak).

Airlangga mengatakan, saat ini masih ada gap dirasakan para pengusaha UMKM. Karenanya dengan ditingkatkannya bantuan hingga Rp 10 juta, tidak ada lagi gap antara mereka.

"Dari Kementerian Keuangan nanti akan mendorong lembaga yang akan mendorong pendanaan ini, salah satunya Permodalam Nasional Madani (PNM) tadi dikajigimana ditingkatkan bisa naik jadi Rp 10 juta," lanjut Airlangga.

Airlangga menyatakan pemerintah di tahun 2024 bantuan bisa menjadi Rp 30 juta. Karenanya dengan menyambangi Wapres Ma'ruf hari ini, dia berusaha menyiapkan roadmapnya.

"Jadi semua tengah kita siapkan," Airlangga menandasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


BEI Ajak UKM Cari Pendanaan di Pasar Modal

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengajak para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk berkembang dan meraih pendanaan di pasar modal. Salah satunya melalui fasilitas IDX Incubator yang telah didirikan sejak April 2017.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjanjikan bahwa pelaku UKM juga dapat tumbuh berkembang di pasar saham.

"Kita sudah memperlihatkan pada masysarakat Indonesia, bursa bukan hanya tempat perusahaan besar tumbuh. Kita menyediakan kesempatan yang sama, ini rumah untuk bisa tumbuh bersama sama dengan investor," ujar dia di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (8/1/2020).

Nyoman menyebutkan, BEI telah menyediakan IDX Incubator guna mendukubg perusahaan startup berbasis teknologi untuk membangun bisnis melalui program mentoring, pelatihan, dan akses kepada investor maupun perusahaan tercatat.

"Bursa mengakomodasi UKM untuk utilisasi pasar modal. Kita ada IDX Incubator. Tapi tidak itu saja. Teman-teman yang ada di luar yang sudah di-grooming di luar silakan masuk bursa. Kifa buat IDX Incubator untuk cari teman-teman di daerah yang berpotensi bertimbuh di pasar modal," ungkapnya.


Lindungi Investor

Akhir tahun 2017, IHSG Ditutup di Level 6.355,65 poin
Pekerja tengah melintas di dekat papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (29/12/2017), IHSG menguat 41,60 poin atau 0,66 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Di sisi lain, ia menekankan bahwa pihaknya juga terus melayani dan melindungi investor pasar modal. Itu diwujudkan dengan memisahkan papan pencatatan antara perusahaan yang baru bertumbuh dan perusahaan besar

"Kemudahan ini kita support terhadap aspek perlindungan investor. Yang suka jadi pertanyaan, kenapa papannya ditempatkan berbeda. Karena karateristiknya berbeda, dan kita wajib lindungi investor. Jadi investor tau dia masuk ke dalam basket yang mana," jelasnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya