Pemerintah Pantau Dampak Virus Corona ke Perdagangan

Dampak dari virus corona harus terus diperhatikan lantaran bersumber dari China yang merupakan partner dagang utama Indonesia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Feb 2020, 15:29 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 15:29 WIB
Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan pemerintah bakal terus fokus memantau dampak penyebaran virus corona pada sektor perdagangan.

Menurutnya, dampak dari virus corona harus terus diperhatikan lantaran bersumber dari China yang merupakan partner dagang utama Indonesia.

"China adalah partner utama kita, jadi kita harus perhatikan secara serius. Kita lihat deh bagaimana pertumbuhan ekonomi Cina yang akan terjadi pada kuarter pertama ini," ujar dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Dia pun tak memungkiri jika penyebaran virus corona pasti akan membawa pengaruh terhadap sektor perdagangan, baik dalam skala global maupun nasional.

"Tentu kita akan perhatikan terus. Kalau perdagangan memang akan ada dampaknya. Kita lihat saja nanti efeknya bagaimana," tegas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

China Buka Ribuan Lowongan Kerja

Tuntut Perbatasan China Ditutup, Ratusan Staf Rumah Sakit Hong Kong Mogok Kerja
Anggota staf Otoritas Rumah Sakit Hong Kong mengantre menandatangani surat petisi pemogokan kerja saat memprotes penutupan penyeberangan perbatasan dari China di Hong Kong (4/2/2020). Hong Kong pada 4 Februari melaporkan kematian pasien karena virus corona. (AFP/Anthony Wallace)

Pemerintah China sendiri kini membuka puluhan ribu lowongan kerja demi kembali memulihkan kondisi perekonomian negara yang terpukul akibat wabah virus corona. Beberapa perusahaan besar di China diketahui menawarkan lowongan kerja.

Salah satunya JD.com, perusahaan e-commerce yang berjanji membuka lebih dari 20 ribu lowongan kerja untuk beberapa posisi seperti pekerja gudang, kurir, dan supir. Jaringan supermarket JD.com, 7FRESH juga bakal mencari karyawan dari restoran, hotel, bioskop, dan gerai ritel yang ditutup sementara.

JD Daojia, sebuah layanan online yang memasok bahan makanan dan produk segar untuk supermarket seperti Walmart dan Aldi juga diketahui akan merekrut sekitar 5.000 pekerja. Mereka akan ditempatkan untuk membantu mengemas pesanan.

Tak mau kalah, Alibaba mengumumkan rencana serupa. Yakni dengan memperkenalkan skema pembagian karyawan yang bekerja di perhotelan, rumah makan, bioskop, department store, dan berbagai bisnis lainnya untuk menemukan pekerjaan sementara di perusahaan.

Antisipasi Wabah Corona, Pemerintah Kebut Belanja Kementerian di Kuartal I

20151101-Penyimpanan Uang-Jakarta
Tumpukan uang di ruang penyimpanan uang BNI, Jakarta, Senin (2/11/2015). Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan dengan nilai di atas Rp2 M pada bulan September mengalami peningkatan . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Virus corona yang semakin menyebar memberikan dampak perlahan tapi pasti, terutama pada ekonomi Indonesia. Sadar bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi sebagian besar oleh sektor konsumsi, pemerintah bakal terus mengebut belanja kementerian dan lembaga di kuartal I 2020.

Hal ini juga sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membelanjakan anggaran dalam mengantisipasi virus corona yang mungkin bakal menggerus konsumsi awal tahun ini.

"Pertumbuhan ekonomi kita sangat didukung oleh konsumsi, karena itu secara struktur 56 persen porsinya, dan sebenarnya banyak yang mempengaruhi konsumsi tidak hanya makanan minuman, tapi juga pakaian, transportasi, komunikasi dan lainnya," ujar Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi di Kantor Staf Presiden, Kamis (13/02/2020).

Selain fokus pada belanja kementerian dan lembaga, pemerintah juga bakal fokus dalam menyalurkan bantuan sosial agar seluruh masyarakat bisa segera menikmati bantuan tanpa terhambat dampak virus Corona.

"Kita berusaha untuk tetap menjaga konsumsi masyarakat dengan cepat-cepat merealisasikan belanja kementerian dan lembaga, terutama bantuan sosial serta belanja-belanja nonoperasional," ujar Arif Baharudin, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal

Lebih lanjut, pemerintah juga akan terus menghidupkan kembali destinasi wisata yang ada dengan membuat bundling paket-paket wisata serta memberikan harga khusus agar masyarakat mau melakukan perjalanan.

Selain mendorong belanja pemerintah, nantinya belanja padat karya untuk kegiatan produktif juga akan terus didorong. Serta, melakukan percepatan penyerapan Kredit Usaha Rakya (KUR) seperti meningkatkan plafon penerimaan KUR.

"Intinya, kami dari Kementerian Keuangan akan selalu support baik dari kebijakan fiskal maupun non fiskal untuk menggairahkan ekonomi Indonesia di tengah ancaman virus Corona," kata Arif mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya