BI Sebut Peredaran Uang Palsu Menurun di 2019

Peredaran uang palsu di Indonesia semakin menurun pada 2019 dibandingkan tahun 2011.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Feb 2020, 14:10 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2020, 14:10 WIB
Pengungkapan kasus uang palsu.
Pengungkapan kasus uang palsu. (Liputan6.com/ Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Yudi Harymukti sebut peredaran uang palsu di Indonesia semakin menurun pada 2019 dibandingkan tahun 2011.

"Uang dengan rasio satu juta lembar, hanya ditemukan delapan lembar uang palsu," tegas Yudi saat membuka acara pemusnahan uang palsu di Kantornya, Jakarta, Rabu, (26/2/2020).

Sementara pada tahun 2011, Yudi mengklaim jumlah uang palsu sebanyak sebelas lembar dalam rasio satu juta lembar. "Ini menurun sebanyak 3 lembar dari 2011," imbuh dia.

Sehingga menempatkan rupiah menjadi mata uang dengan tingkat kerawanan pemalsuan mata uang yang rendah, di banding mata uang negara lainnya.

"Kawasan dunia kita sangat baik, di banding Dollar Amerika, Poundsterling Inggris, ataupun Euro," ujar Yudi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

3 D

Bank Indonesia Musnahkan 50.087 Lembar Uang Rupiah Palsu
Uang palsu ditunjukkan sebelum dimusnahkan di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (26/2/2020). Bank Indonesia memusnahkan 50.087 lembar uang Rupiah palsu hasil temuan dari proses pengolahan uang dan klarifikasi masyarakat selama rentang waktu 2017-Januari 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk menghindari menjadi korban peredaran uang palsu, pihaknya menghimbau masyarakat untuk melakukan tindakan preventif sesuai arahan BI melalui program 3D (Di lihat, Di terawang dan Di rabah).

"Kami himbau kenali ciri (uang palsu) dengan 3D," bebernya.

Adapun untuk tindakan represif, BI telah bekerjama dengan pihak kepolisian untuk menangkap pengedar uang palsu.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya