Liputan6.com, Jakarta Diare adalah masalah kesehatan yang umum yang bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali anak-anak. Dalam kebanyakan kasus, diare pada anak biasanya bersifat ringan dan bisa sembuh dalam beberapa hari dengan melakukan perawatan di rumah. Meski begitu, diare bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan kehilangan nafsu makan.
Oleh karena itu, ibu perlu mengetahui makanan apa saja yang baik untuk diberikan pada Si Kecil yang sedang mengalami diare. Dengan begitu, ibu bisa memenuhi kebutuhan nutrisi anak dan membantu mempercepat pemulihannya. Berikut ulasannya.
Advertisement
Baca Juga
Mengetahui makanan yang tepat untuk anak yang sedang diare sangat penting agar mereka tetap mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk sembuh. Selain itu, memberikan makanan yang tepat juga bisa mencegah anak mengalami dehidrasi, yang seringkali menjadi komplikasi dari diare.
Advertisement
Makanan yang Baik untuk Anak Diare
Advertisement
Sup Ayam
Comfort Food yang BergiziSup ayam yang hangat bisa menjadi comfort food bagi anak yang sedang diare. Selain mengandung bahan-bahan makanan yang bergizi, sup ayam juga bisa memberikan cairan yang dibutuhkan anak agar terhindar dari dehidrasi. Cairan dalam sup ayam membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare, sekaligus memberikan nutrisi dari sayuran dan protein ayam yang mudah dicerna.
Menambahkan sayuran seperti wortel dan seledri dalam sup ayam bisa meningkatkan nilai gizinya. Sup ayam juga biasanya mudah diterima oleh anak-anak karena rasanya yang lembut dan hangat, sehingga bisa membantu meningkatkan nafsu makan mereka yang menurun.
Pisang dan Buah-buahan Segar
Pisang yang bertekstur lunak juga cocok diberikan pada anak yang sedang diare, karena mudah dicerna. Selain itu, pisang mampu memadatkan kotoran dan membantu menghentikan diare. Pisang mengandung pektin, serat larut yang membantu menyerap cairan di usus, sehingga kotoran menjadi lebih padat.
Selain pisang, ibu juga bisa memberikan buah-buahan segar lainnya seperti apel, lemon, blueberry, dan jambu biji. Buah-buahan ini kaya akan vitamin dan mineral yang membantu menjaga kekuatan tubuh anak dan mendukung sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.
Advertisement
Yoghurt
Sumber Probiotik yang MenyehatkanMeskipun produk susu sebaiknya tidak diberikan pada anak yang diare, hal ini pengecualian bagi yoghurt. Sebab, yoghurt kaya probiotik yang merupakan bakteri baik yang bisa membantu usus sembuh lebih cepat. Probiotik dalam yoghurt membantu mengembalikan keseimbangan bakteri baik di usus yang bisa terganggu akibat diare.
Mengonsumsi yoghurt bisa membantu mempersingkat durasi diare dan meningkatkan kesehatan pencernaan secara keseluruhan. Pastikan memilih yoghurt tanpa pemanis tambahan untuk menghindari memperparah diare.
Kentang Rebus atau Panggang
Makanan yang mengandung pati, seperti kentang, bisa memberikan nutrisi sekaligus membantu mengatasi diare pada Si Kecil. Kentang rebus atau panggang menyediakan karbohidrat yang mudah dicerna dan dapat membantu memadatkan kotoran.
Kentang juga merupakan sumber vitamin C dan vitamin B6, serta kalium yang penting untuk keseimbangan elektrolit tubuh. Dengan teksturnya yang lembut, kentang mudah dicerna dan diterima oleh anak yang sedang diare.
Advertisement
Sayur-sayuran yang Dimasak
Sayur-sayuran juga merupakan makanan berserat tinggi yang baik diberikan saat Si Kecil sedang diare. Beberapa sayuran yang bisa ibu berikan antara lain wortel, jamur, bit, asparagus, dan zucchini. Sayuran yang dimasak dengan baik dapat membantu menambahkan serat tanpa memperparah kondisi diare.
Memasak sayuran hingga benar-benar lembut memastikan bahwa mereka mudah dicerna dan tidak menimbulkan iritasi pada usus yang sedang sensitif. Mengombinasikan berbagai jenis sayuran dalam satu hidangan dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak.
Apa penyebab diare pada anak?
Diare pada anak bisa disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit, serta alergi makanan atau intoleransi laktosa.
Advertisement
Berapa lama biasanya diare pada anak berlangsung?
Diare pada anak biasanya berlangsung 2-3 hari, tetapi bisa lebih lama tergantung penyebab dan penanganannya.