Liputan6.com, Jakarta Pengusaha memastikan pasokan daging sapi di Indonesia tidak terganggu dampak penyebaran Virus Corona. Sebab, pemerintah tidak menutup keran impor sapi.
"Khusus daging sapi hanya dari Australia, jadi memang tidak terlalu berisiko," kata Pelaku Usaha Bisnis Daging dan Sapi, Yustinus Sadmoko dalam satu diskusi di Jakarta, Sabtu (7/3/2020).
Baca Juga
Pasokan daging dipastikan aman karena sudah disiapkan Badan Logistik (Bulog). Beberapa BUMN lain juga telah menyiapkan daging kerbau sebanyak 25 ribu ton.
Advertisement
Impor daging kerbau ini diperkirakan masuk pasar Indonesia pada bulan April, berdekatan dengan awal masuk bulan Ramadan.
Begitu juga dengan pasokan daging sapi. Yustinus memastikan pasokan kebutuhan daging hingga 6 bulan ke depan masih aman.
Hanya saja dia mengkhawatirkan permintaan dari masyarakat. Dia mengaku dari sisi permintaan terjadi peningkatan akibat penyebaran virus corona. Jika ini terus berlangsung, pasokan yang ada bisa habis hanya dalam waktu dua atau tiga bulan.
"Yang kita khawatirkan tadi, perubahan perilaku masyarakat dalam konsumsi," ujarnya.
Apalagi menjelang bulan Ramadan dan musim Lebaran, permintaan terhadap daging semakin tinggi. Banyaknya kegiatan selama musim itu membuat permintaan daging semakin tinggi.
"Kalau ada perubahan di situ, ada pengaruh ke ekonominya, pilihan makanannya, yang dikonsumsi akan berubah," kata dia.
Terkait fenomena panic buying, Yustinus mengatakan kondisi ini terjadi bersamaan dengan menjelang bulan Ramadan. Biasanya memang kebutuhan daging di supermarket permintaannya meningkat. Begitu juga ke pasar-pasar tradisional yang distribusinya hingga 90 persen.
"Jadi kita lihat permintaan naik tapi itu karena memang sudah season-nya, belum lihat pengaruhnya dari corona," jelas dia.
Reporter: Anisyah Alfaqir
Sumber: Merdeka.com
Impor 25 Ribu Ton Daging Kerbau, Bulog Tunggu Restu Kemendag
Pemerintah akan mengimpor daging kerbau 100 ribu ton di 2020. Dari jumlah tersebut sekitar 25 ribu ton akan mulai masuk Indonesia pada April untuk memenuhi permintaan jelang Ramadan.
Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Bachtiar mengatakan, BUlog ditunjuk sebagai badan pelaksana impor.
"Daging kerbau mungkin periode ini 25 ribu ton. Untuk menghadapi Lebaran. Mungkin April lah ya," ujarnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Dengan adanya penugasan tersebut, Bulog kini menunggu izin impor daging kerbau dari Kementerian Perdagangan. Begitu izin diterbitkan, Bulog akan segera menghubungi negara rekanan impor daging kerbau salah satunya India.
"Izinnya sebentar lagi ke luar. Kalau masalah (komunikasi dengan India) itu kan cepat. Kan kita sudah ada jejaringnya," kata Bachtiar.
Bachtiar menambahkan, impor daging kerbau harus segara dilakukan. Sebab stok daging saat ini hanya tinggal 1.000 ton.
"Daging kerbau masih ada. Kalau stok di saya sekian ribu ton lah ya. 1.000 lebih," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement