Selamatkan Ekonomi, Ekonom Ini Sarankan RI Berani Belanja Kesehatan Besar-besaran

Pencegahan penyebaran wabah menjadi penting sekali, mengingat kapasitas kesehatan di Indonesia masih kurang.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Mar 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 17:00 WIB
Prediksi BI Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan
Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah diminta melakukan public health spending atau belanja kesehatan masyarakat secara besar-besaran untuk menyelamatkan ekonomi dari ancaman wabah Virus Corona atau Covid-19. 

“Di dalam kondisi kita terkena ancaman wabah, sebenarnya salah satu cara menyelamatkan ekonomi itu melalui public health spending atau belanja kesehatan masyarakat yang besar-besaran. Ini bisa mengkompensasi penurunan ekonomi yang terjadi di berbagai sektor, pariwisata, transportasi dan sebagainya,” kata Ekonom Senior INDEF Dradjad Wibowo, dalam Press Conference “Meracik Vaksin Ekonomi Hadapi Pandemi”, di Jakarta, Selasa (14/3/2020). 

Menurut dia, pencegahan penyebaran wabah menjadi penting sekali, mengingat kapasitas kesehatan di Indonesia masih kurang. Sehingga sangat perlu untuk memperhatikan fasilitas seperti ruang isolasi, dan ventilasi udaranya. 

“Ada riset yang mengatakan bahwa kalau tidak terisolasi, sistem ventilasinya menjadi satu dengan ruangan lain, itu bisa berpotensi menularkan pada tenaga kerja medi. Karena kita tahu kapasitas kesehatan kita, makanya sangat penting untuk mencegah penyebaran virus ini,” jelas dia. 

Selain itu, dia turut mengapresiasi Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2020 tentang Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dalam rangka Percepatan Penanganan virus corona. Realokasi anggaran diharapkan bisa tepat sasaran, dan betul-betul dialokasikan untuk kebutuhan alat-alat medis. 

“Betul-betul dialokasikan pada kebutuhan alat-alat medis, ventilator harus cukup, ruang isolasi harus benar-benar ruang isolasi, jangan sampai namanya ruang isolasi tapi memungkinkan virus keluar kemudian apd dan seterusnya itu harus ada alokasi yang cukup besar,” ujarnya. 

 

Tonton Video Ini

Anggaran

Ilustrasi APBN
Ilustrasi APBN

Dia menilai, pemerintah harus benar-benar menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan untuk belanja alat-alat medis.

Menurut Dradjad dengan memperkuat sektor belanja untuk rumah sakit dan puskesmas, akan ada tetesan peningkatan permintaan untuk alat-alat kesehatan, baik yang memproduksi masker, hand sanitizer, dan sebagainya.

"Akan ada sektoral link yang kuat. Saran saya buat pemerintah jadikan public health spending atau medical spending ini sebagai salah satu lokomotif bagi kita untuk menyelamatkan ekonomi, kita tidak harus memilih ekonomi dan kesehatan, jadikan belanja medis sebagai salah satu penggerak kita ditengah ancaman wabah covid-19,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya