Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun lebih dari 1 persen pada hari Kamis karena investor membukukan keuntungan dari aksi investor beralih ke keamanan uang yang didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan AS dan China dan keraguan tentang pemulihan ekonomi.
Dikutip dari laman CNBC, Jumat (22/5/2020), harga emas di pasar spot turun 1,5 persen menjadi USD 1.722,78 per ounce, setelah sebelumnya jatuh ke USD 1.716,44. Emas berjangka AS juga 1,7 persen lebih rendah pada USD 1.721,90.
Baca Juga
"Ekuitas secara signifikan overbought, banyak uang yang dibajak ke dalam industri teknologi, sehingga ada ketakutan perdagangan di sana setelah Anda mulai bersantai. Emas akan berada di bawah sedikit tekanan ketika orang mencoba dan meningkatkan modal," kata Phil Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.Â
Advertisement
Indeks utama Wall Street mereda seiring meningkatnya ketegangan dan kekhawatiran China-AS. Selain itu juga tentang pemulihan dari kemerosotan ekonomi yang dipicu oleh virus corona.
Juga yang membebani harga emas adalah dolar yang menguat. Dolar telah menjadi saingan safe haven di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China.
Â
Aksi Ambil Untung
Tetapi penurunan terbaru dalam emas juga didorong oleh aksi ambil untung setelah kenaikan kuat baru-baru ini, kata para analis, dengan logam telah melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2012 di USD 1,764.55 awal pekan ini.
"Namun, sejumlah besar stimulus moneter dalam sistem, perlunya adanya keberlanjutan dan risiko inflasi semuanya bullish untuk emas dalam jangka panjang," Kata analis OANDA, Craig Erlam.
Pembuat kebijakan Federal Reserve AS mengakui kemungkinan langkah-langkah dukungan lebih lanjut jika penurunan ekonomi.
Advertisement