Harga Emas Turun Imbas Investor Lakukan Aksi Ambil Untung

Harga emas turun lebih dari 1 persen pada hari Kamis

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Mei 2020, 07:30 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2020, 07:30 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas turun lebih dari 1 persen pada hari Kamis karena investor membukukan keuntungan dari aksi investor beralih ke keamanan uang yang didorong oleh meningkatnya ketegangan perdagangan AS dan China dan keraguan tentang pemulihan ekonomi.

Dikutip dari laman CNBC, Jumat (22/5/2020), harga emas di pasar spot turun 1,5 persen menjadi USD 1.722,78 per ounce, setelah sebelumnya jatuh ke USD 1.716,44. Emas berjangka AS juga 1,7 persen lebih rendah pada USD 1.721,90.

"Ekuitas secara signifikan overbought, banyak uang yang dibajak ke dalam industri teknologi, sehingga ada ketakutan perdagangan di sana setelah Anda mulai bersantai. Emas akan berada di bawah sedikit tekanan ketika orang mencoba dan meningkatkan modal," kata Phil Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago. 

Indeks utama Wall Street mereda seiring meningkatnya ketegangan dan kekhawatiran China-AS. Selain itu juga tentang pemulihan dari kemerosotan ekonomi yang dipicu oleh virus corona.

Juga yang membebani harga emas adalah dolar yang menguat. Dolar telah menjadi saingan safe haven di tengah meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China.

 

Aksi Ambil Untung

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Tetapi penurunan terbaru dalam emas juga didorong oleh aksi ambil untung setelah kenaikan kuat baru-baru ini, kata para analis, dengan logam telah melonjak ke level tertinggi sejak Oktober 2012 di USD 1,764.55 awal pekan ini.

"Namun, sejumlah besar stimulus moneter dalam sistem, perlunya adanya keberlanjutan dan risiko inflasi semuanya bullish untuk emas dalam jangka panjang," Kata analis OANDA, Craig Erlam.

Pembuat kebijakan Federal Reserve AS mengakui kemungkinan langkah-langkah dukungan lebih lanjut jika penurunan ekonomi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya