Curhat Susi: Maskapainya Tak Terbang 2 Bulan hingga Rumahkan Karyawan

Maskapai penerbangan Susi Air tak mengudara selama 2 bulan.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Jun 2020, 14:45 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2020, 14:45 WIB
Susi Pudjiastuti Bahas Masalah Natuna di DPP PKS
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat acara diskusi "Ngopi Bareng Presiden PKS" di DPP PKS, Jakarta, Senin (20/1/2020). Diskusi ini mengangkat tema "Sengketa Natuna dan Kebijakan Kelautan". (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 membuat sektor usaha penerbangan terpuruk. Maskapai penerbangan Susi Air bahkan tak mengudara selama 2 bulan.

Nihilnya pemasukan membuat pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti mengeluh. Dia pun terpaksa menutup beberapa kantor dan merumahkan karyawan karena tidak lagi menghasilkan uang.

"Susi Air 2 bulan nol penerbangannya, tidak ada sama sekali (pemasukan)," ungkap Susi dalam Talk Show Info Corona bertajuk 'Pelaku Ekonomi Tundukan Pandemi' di Graha BNPB, Jakarta Timur, Jumat, (12/6/2020).

Meski tidak beroperasi, namun perusahaan milik mantan Menteri Kelautan dan Perikanan ini tetap harus mengeluarkan uang untuk sejumlah keperluan. Misalnya mengurus TP BPKB dan STNK pesawat, surat izin terbang pilot dan sebagainya.

Bahkan, hari ini Susi harus mengeluarkan uang Rp 8 juta untuk mengurus security clearance untuk 24 pegawainya yang dibayarkan tiap 3 bulan. Padahal tidak ada aktivitas penerbangan selama 2 bulan terakhir.

"Hal semacam ini terus ada, beban terus ada. tapi penerbangan tidak ada sama sekali," kata Susi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Susi Dilema

Susi Pudjiastuti. (Foto: Instagram @susipudjiastuti115)
Susi Pudjiastuti. (Foto: Instagram @susipudjiastuti115)

Susi pun mengaku dilema. Jika berbagai kewajiban ini tidak dijalankan, dia khawatir juga sudah diperbolehkan terbang, kelengkapan penerbangan tidak ada.

"Kan kalau mau terbang kan kita harus sudah siap," kata Susi mengakhiri.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya