Nelayan di Pulau Maya Kalimantan Kini Bisa Nikmati BBM Satu Harga

Nelayan tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga yang sama.

oleh Aceng Mukaram diperbarui 18 Jun 2020, 12:45 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2020, 12:45 WIB
Peraturan Menteri Susi Bikin Nelayan Merugi
Aktivitas bongkar muat ikan di Pelabuhan Muara Baru, Jakarta, Selasa (22/9/2015). Nelayan mengeluh mahalnya BBM dan Peraturan Menteri No. 2/2015 tentang larangan penggunaan pukat hela dan pukat tarik membuat nelayan merugi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Masyarakat di Pulau Maya dan sekitarnya patut berbahagia. Ini disebabkan tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga yang sama.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) berjenis kompak diresmikan pada Rabu (17/6/2020) oleh Bupati Kabupaten Kayong Utara, Citra Duani, Kepala BPH Migas, M Fanshrullah Asa, Sales Area Manager, Weddy Surya Windrawan, dan beberapa pejabat daerah setempat lainnya.

SPBU bernomor 66.788004 berlokasi di Desa Tanjung Satai merupakan salah satu bentuk realisasi dari BBM Satu Harga. Terhitung telah beroperasi di 36 titik BBM Satu Harga di seluruh Kalimantan, di mana SPBU ini merupakan titik ke-1 untuk keseluruhan target yang ditugaskan kepada Pertamina untuk wilayah Kalimantan Barat pada tahun 2020.

“Sebagai BUMN yang bergerak di bidang energi, tentunya kami dukung penuh program pemerintah apalagi dalam mewujudkan kemandirian energi dan penyemarataan harga BBM ke pelosok negeri," kata Region Manager Communication & CSR Kalimantan, Roberth MV Dumatubun dalam siaran pers rilisnya, Kamis (18/6/2020).

Pada SPBU Kompak ini, dia berkata terdapat fasilitas penyimpanan masing-masing 100 KL untuk produk premium, solar, dan pertalite.

Adanya penambahan SPBU Kompak di daerah Pulau Maya, sangat membantu perekonomian masyarakat yang dominan bermata pencaharian sebagai nelayan.

Masyarakat tidak lagi merogoh kocek sebanyak Rp 15.000 perliter untuk solar dan premium. Sekarang, masyarakat dapat menikmati harga premium dan solar dengan harga yang sama yaitu premium Rp6.450 perliter dan solar Rp5.150 perliter.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Diangkut dengan Kapal

Pembatasan Solar Subsidi Untuk Nelayan Dibatalkan
Sejumlah kapal bersandar untuk mengisi BBM jenis solar di Pelabuhan Ikan Muara Baru, Jakarta, Rabu (10/9/14). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan BBM, 12 jam perjalananan menggunakan kapal ditempuh untuk mengangkut BBM dari titik suplai Terminal BBM Pontianak.

”Ada hambatan pada saat distribusi BBM ke SPBU Kompak ini yaitu apabila kondisi gelombang tinggi ataupun cuaca buruk sehingga kapal kesulitan untuk menyuplai BBM ke SPBU tersebut. Namun, hal ini tentunya tidak menjadi alasan bagi Pertamina untuk terus mendistribusikan BBM ke lokasi," kata Roberth MV Dumatubun.

Sementara itu Bupati Kabupaten Kayong Utara, Citra Duani, mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Pertamina dan BPH Migas dan seluruh pihak terkait, yang telah mewujudkan SPBU BBM satu harga bagi masyarakat Pulau Maya.

“Diharapkan Pertamina terus menjamin pasokan dan ketersedian BBM ke dalam wilayah Kabupaten Kayong Utara dan koordinasi kita terus terjalin baik," kata Citra Duani. (Aceng Mukaram)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya