BNI Salurkan Dana Penempatan Pemerintah ke Industri Padat Karya

BNI akan memprioritaskan dana penempatan pemerintah untuk padat karya untuk stimulus ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Jul 2020, 16:50 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2020, 16:50 WIB
Gedung PT BNI (Persero).
Gedung PT BNI (Persero).

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menempatkan dana Rp 30 triliun di bank sebagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat dampak ekonomi pandemi Covid-19. Dana ini nantinya disalurkan oleh perbankan kepada masyarakat dalam bentuk kredit untuk memulai kembali usaha.

Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), Herry Sidharta mengatakan pihaknya akan memprioritaskan dana penempatan pemerintah untuk padat karya untuk stimulus ekonomi.

"BNI juga banyak yang akan kita lakukan. Kita prioritaskan padat karya untuk stimulus pertumbuhan ekonomi," kata Herry dalam konferensi pers di Menara Radius Prawiro, Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (1/7). .

Herry melanjutkan saat ini sudah banyak pelaku usaha yang menunggu program kredit dari pemerintah untuk kembali menjalankan usaha. Sehingga pada kuartal III dan kuartal IV BNI akan meningkatkan pertumbuhan agar segera pulih.

"Nanti Q3 dan Q4 kita akan meningkatkan pertumbuhan agar segera pulih kembali. Kemudian pembukaan transportasi itu perlu," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bank Mandiri Selektif Salurkan Dana Pemerintah Ke Sektor UMKM

Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan pihaknya akan masuk ke semua sektor sektor yang dikelola oleh UMKM.

"Kami semua akan masuk ke sektor tertentu yg masuk di UMKM," kata Royke.

Namun, dalam prosesnya Bank Mandiri akan selektif memberikan kredit di beberapa sektor usaha. Hal ini dilakukan demi menjaga berjalannya penerapan protokol kesehatan dalam melakukan ekspansi.

"Kami akan bantu pembiayaan beberapa sektor usaha secara selektif. Kami tetap menjaga protokol kesehatan dalam ekspansi," kata dia.

Royke menambahkan, selain pemberian kredit kepada pelaku usaha, kelonggaran PSBB dari pemerintah daerah juga mendorong ekspansi perbankan dalam menyalurkan dana pemerintah melalui kredit.

"Beberapa kelonggaran dari pemda menjadi trigger untuk ekspansi ke depan," katanya mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya