Pejabat Tak Terima THR, Belanja Pegawai Semester I 2020 Turun

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja pegawai hingga semester I-2020 baru mencapai Rp114,1 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2020, 15:20 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2020, 15:20 WIB
Onderdil Harley Davidson dan Brompton
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers terkait penyelundupan motor Harlery Davidson dan sepeda Brompton menggunakan pesawat baru milik Garuda Indonesia di Jakarta, Kamis (5/12/2019). Barang bukti selundupan tersebut dikemas dalam 18 kardus berwarna cokelat. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi belanja pegawai hingga semester I-2020 baru mencapai Rp114,1 triliun. Angka tersebut turun 3,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang mencapai Rp117,9 triliun.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menyebut realisasi belanja pegawai tersebut terdiri dari gaji dan tunjangan pegawak sebesar Rp77,5 triliun sementara untuk tunjangan, honorarium, vakasi mencapai Rp36,6 triliun. Keduanya masing-masing mengalami penurunan sebesar 2,1 persen dan 13,0 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Dia menyebut penurunan realisasi belanja pegawai tersebut akibat adanya kebijakan dalam pemberian THR di 2020. Di mana, pejabat negara untuk Eselon 1 dan 2 dan pejabat lainnya sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2020 tidak menerima THR.

"Realisasi belanja pegawai K/L turun 3,3 persen dipengaruhi perubahan kebijakan THR," ujarnya di Ruang Rapat Banggar DPR RI, Jakarta, Kamis (9/7/2020).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Serapan Anggaran Turun

Ilustrasi Anggaran Belanja Negara (APBN)
Ilustrasi Anggaran Belanja Negara (APBN)

Bendahara Negara ini menambahkan, penyerapan pada K/L dengan pagu terbesar juga mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan tahun 2019. Penurunan ini pun masih akibat dari perubahan kebijakan pemberian THR.

Sementara untuk belanja barang, realisasinya Rp 99,2 triliun atau turun16,8 persen dibangding periode yang sama tahun 2019 yaitu sebesar Rp 119,3 triliun. Penurunan itu dipengaruhi kebijakan refocusing dan realokasi untuk mendukung kegiatan penanganan Covid-19.

Sedangkan belanja modal tercatat sebesar Rp37,7 triliun atau naik 8,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 34,7 triliun. Kenaikan belanja modal ini didukung oleh percepatan pelaksanaan kegiatan di awal tahun.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya