Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) telah mengoperasikan Gardu Induk (GI) Wayame berkapasitas 2 x 30 Mega Volt Ampere (MVA). Beroperasinya GI Wayame meningkatkan mutu dan keandalan pasokan listrik di Ambon.
"GI Wayame menyuplai 4 Feeder utama secara kontinyu dengan total beban mencapai 8 MW atau 12 persen dari total beban puncak Sistem Ambon," ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) Romantika Dwi Juni Putra, Sabtu (18/7/2020).
Baca Juga
Romantika menjelaskan, GI Wayame ini mendapatkan suplai tenaga listrik dari GI Passo melalui jaringan transmisi 150 kV sepanjang 27,75 kms dengan jumlah tower 42 unit.
Advertisement
Ditambahkannya, dengan beroperasinya GI Wayame ini maka kualitas tegangan tenaga listrik yang dikirim ke pelanggan dapat ditingkatkan.
Keberadaan gardu induk juga dibutuhkan untuk menjaga kualitas tegangan yang dikirimkan, guna mengakali jarak dengan pembangkit yang jauh.
"Proses Manuver beban semakin mudah dikarenakan adanya penambahan Gardu Induk yang berfungsi sebagai feeder utama untuk menyalurkan beban ke pelanggan," sambungnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Hindari Beban Berlebih
Di samping itu, dengan adanya Gardu Induk Wayame maka dapat menghindari overload (beban berlebih) pada trafo Gardu Induk Passo dalam menyuplai listrik ke daerah Wayame, Laha sampai dengan Desa Alang.
Dengan beroperasinya GI Wayame, kini terdapat 5 GI yang beroperasi di Ambon yakni GI Sirimau, GI Passo, GIS Passo, GI Wayame, dan GI PLTMG Ambon Peaker.
Selain berhasil mengoperasikan GI Wayame, PLN juga berhasil memberikan tegangan pertama (energize) pada diameter 5 dan 6 Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kiloVolt (kV) Mandirancan Extension di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Advertisement
Proyek Strategis Nasional
GITET 500 kV Mandirancan Extension merupakan salah satu proyek Strategis Nasional (PSN) yang berperan penting menyalurkan daya listrik dari arah PLTU Tanjung Jati dan PLTU Batang ke arah Indramayu dan Bandung Selatan, termasuk Ujungberung. GITET ini diharapkan dapat meningkatkan keandalan listrik di sistem Jawa Bali.
"Kami bersyukur melalui sinergi rekan-rekan UIP JBT II khususnya UPP JJBT 2, diameter 5 dan 6 GITET dapat selesai tepat waktu dan sudah berhasil dialiri listrik," kata General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (JBT) II, Eko Priyantono Aviantoro.
Sebelumnya diameter 3 dan 4 GITET 500 kV Mandirancan telah berhasil melakukan energize pada Mei 2020 lalu.