Kinerja Positif, Pengiriman Perusahaan Ekspedisi Ini Tembus 1 Juta Paket per Hari

Memasuki awal semester II di 2020, tercatat di bulan Agustus SiCepat telah mengalami lonjakan pengiriman sekitar 10 persen

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Agu 2020, 20:59 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 10:15 WIB
Ilustrasi paket
Ilustrasi paket. Sumber foto: unsplash.com/RoseBox.

Liputan6.com, Jakarta - Memasuki awal semester II 2020, tercatat di bulan Agustus SiCepat telah mengalami lonjakan pengiriman sekitar 10 persen, dengan lonjakan pengiriman tersebut SiCepat sudah melayani 1 juta paket perhari.

“Di semester 1 tahun 2020 kita sudah melayani pengiriman paket hingga 850 ribu paket perharinya dan pada bulan Agustus ini SiCepat telah melayani pengiriman paket mencapai 1juta paket perhari” jelas Chief Executive Officer SiCepat Ekspres The Kim Hai dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (24/8/2020).

Menurut The Kim Hai, pencapaian target 1 juta paket per hari telah dicapai berkat beberapa aktivitas marketing termasuk produk Halu yang sangat diminati pembeli di Market Place dan didukung layanan dan infrastruktur yang kuat, sehingga Service Level Agreement (SLA) yang ditentukan dapat terpenuhi dengan tingkat rata-rata keberhasilan pengiriman mencapai 97 persen setiap bulannya.

“Komitmen untuk terus memenuhi target SLA sesuai dengan ketentuan waktu sangat berpengaruh untuk menjaga kualitas, layanan dan kepercayaan seller terhadap SiCepat," ungkap dia.

SiCepat juga menawarkan produk-produk yang terjangkau dan lebih ekonomis selain HaLu (Harga Mulai Lima Ribu), seperti GOKIL (Cargo Kilat mulai dari harga 25 ribu) dan SIUNTUNG sehingga masyarakat dapat bebas belanja online tanpa harus terbebani dengan ongkos kirim yang mahal. Terkait dengan produk yang lebih murah dari tarif reguler, SiCepat memastikan tidak akan mengurangi servis yang diberikan dan tetap akan memberikan pelayanan yang maksimal.

SiCepat Ekspres yang di 2020 ini juga turut serta mengkampanyekan program pemerintah yaitu Bangga Buatan Indonesia, melalui kampanye SiCepat Asli Indonesia, dimana kampanye ini untuk menumbuhkan kepercayaan kepada seluruh masyarakat Indonesia akan kualitas kreasi anak bangsa yang turut serta membantu pertumbuhan ekonomi negeri ini.

SiCepat sendiri tercatat telah memperkuat layanan infrastruktur dengan penambahan gerai hampir mencapai 1000, dan untuk tatakelola IT, SiCepat melakukan proses menuju standar ISO 27001:2013 untuk meningkatkan kualitas standar keamanan data pengguna SiCepat. Untuk kegiatan operasional, SiCepat telah memenuhi standar ISO 9001:2015.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Suara Hati Pekerja Ekspedisi di Tengah Pandemi Covid-19

Ilustrasi paket
Ilustrasi paket. Sumber foto: unsplash.com/Jesse Ramirez.

Serikat Pekerja Angkutan Seluruh Indonesia (SPASI) yang merupakan pekerja untuk pengiriman barang lintas Pulau Jawa dan Pulau Sumatra mengirim surat kepada Presiden Joko Widodo.

Dalam suratnya, pekerja meminta agar pemerintah membantu menurunkan biaya penyeberangan antar Pulau Jawa dan Pulau Sumatra. Sebab di tengah kondisi pandemi Covid-19, biaya penyeberangan dirasakan sangat membebani dan menekan para pekerja angkutan.

Ketua Umum SPASI Sugeng Prayitno mengatakan, biaya penyeberangan antar Pulau Jawa dan Pulau Sumatra yang tinggi sangat tidak selaras dengan keinginan Pemerintah untuk menekan biaya logistik nasional dengan tujuan mengurangi ekonomi biaya tinggi di sektor tranportasi.

"Sesuai arahan Pak Presiden untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional yang berdaya saing dan berdaya guna, kami selaku Serikat Pekerja di sektor Angkutan Barang antar-pulau telah berdiskusi dengan salah satu perusahaan pelayaran nasional yang bersedia mengoperasikan Kapal Ro-Ro dari Pelabuhan Merak Mas ke Pelabuhan Panjang dan sudah berinvestasi beberapa Kapal Ro-Ro berkapasitas besar untuk mengurai kemacetan dan menekan biaya logistik antar-pulau tersebut," kata Sugeng, Rabu (12/8/2020).

Sugeng mengungkapkan, data searates menunjukkan Indonesia hanya memiliki 15 terminal kargo. Rinciannya di Jawa terdapat 4 yang berlokasi di Cilegon (Banten), Tanjung Priok (Jakarta), Semarang (Jawa Tengah), dan Surabaya (Jawa Timur).

Sementara di Sumatra terdapat 7 terminal kargo yang terdiri dari Belawan (Sumatra Utara), Perawang (Riau), Panjang (Lampung), Padang (Sumatra Barat), Jambi, dan dua di Palembang (Sumatra Selatan).

"Pembukaan jalur Ro-Ro dari Pelabuhan Merak Mas ke Pelabuhan Panjang sudah sangat memenuhi kepentingan untuk mengangkut cargo dari Pulau Jawa dengan Terminal Cargo di Pelabuhan Panjang," ujarnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya